Kementerian UMKM Dukung Arema FC Kelola Stadion Kanjuruhan

JAKARTA – Upaya menjadikan stadion sebagai penggerak ekonomi daerah mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyatakan apresiasinya terhadap rencana Arema FC yang mengajukan pengelolaan Stadion Kanjuruhan sekaligus mengembangkan kawasan di sekitarnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis holding UMKM.

Langkah tersebut dinilai sejalan dengan strategi pemerintah dalam mendorong industrialisasi olahraga, yakni menjadikan sektor olahraga tidak hanya berorientasi pada prestasi, tetapi juga mampu menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Stadion, yang selama ini identik sebagai fasilitas pertandingan, diharapkan dapat bertransformasi menjadi ruang ekonomi produktif yang melibatkan pelaku usaha lokal.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menilai inisiatif Arema FC sebagai contoh konkret bagaimana klub sepak bola dapat mengambil peran dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Menurutnya, keterlibatan UMKM dalam pengelolaan kawasan stadion akan memberikan efek berantai bagi perekonomian daerah, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan daya saing usaha lokal.

“Olahraga harus dapat masuk ke sektor industri, menggerakkan ekonomi, dan mengembangkan UMKM. Inisiatif Arema FC menunjukkan bagaimana pengelolaan sarana olahraga dapat membuka peluang pemberdayaan UMKM yang luas dan menghadirkan efek pengganda bagi daerah,” ujar Maman dalam keterangannya, Jumat (12/12/2025).

Ia menambahkan, keberhasilan rencana tersebut sangat bergantung pada sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah. Nota Kesepahaman yang telah terjalin antara Kementerian UMKM, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi fondasi penting agar pengelolaan aset olahraga dapat berjalan profesional, transparan, dan inklusif.

“Pemerintah akan melakukan pendampingan penuh, terutama dalam memastikan pelibatan pengusaha UMKM dalam rantai nilai industri olahraga di Kanjuruhan,” kata Maman.

Keseriusan Arema FC dalam menyiapkan konsep pengelolaan tersebut terlihat dalam kunjungan lapangan yang dilakukan pemerintah pusat bersama Kemendagri dan Kemenpora pada 10 Desember 2025. Dalam kesempatan itu, Arema FC memaparkan rencana pengembangan kawasan Stadion Kanjuruhan yang tidak hanya berfokus pada aktivitas pertandingan, tetapi juga mencakup ruang usaha, pusat kuliner, hingga area kreatif yang melibatkan UMKM lokal.

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan bahwa pengajuan hak kelola stadion bukan semata demi kepentingan klub. Menurutnya, pengelolaan jangka panjang justru diarahkan untuk menciptakan pusat ekonomi baru yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Malang Raya.

“Kami berkomitmen menjadikan Kanjuruhan sebagai zona ekonomi eksklusif yang melibatkan UMKM lokal, komunitas suporter, dan warga sekitar. Ini bukan hanya soal stadion, tetapi ekosistem yang bisa menumbuhkan ekonomi daerah,” ujar Yusrinal.

Tenaga Ahli Menteri UMKM Budi Setiawan menilai paparan yang disampaikan Arema FC telah disusun secara komprehensif dan selaras dengan arah kebijakan pemerintah dalam penguatan UMKM. Senada, Sekretaris Deputi Bidang Usaha Menengah Fitri Rinaldi menegaskan bahwa optimalisasi aset daerah seperti Stadion Kanjuruhan menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas ekonomi serta memperluas peran UMKM dalam industri olahraga nasional.

Pemerintah pun melihat inisiatif Arema FC berpotensi menjadi proyek percontohan nasional dalam pengelolaan stadion yang mandiri secara finansial, profesional, dan berpihak pada pemberdayaan UMKM. Melalui program pendampingan holding UMKM, kawasan Kanjuruhan diharapkan berkembang menjadi ekosistem usaha berkelanjutan, memperkuat identitas komunitas lokal, sekaligus menjadi contoh transformasi aset publik yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *