Kepsek di Cilincing Ditemukan Tewas di Ruang Guru
JAKARTA – Suasana di sebuah SMP Negeri di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, mendadak berubah mencekam pada Senin pagi ketika seorang petugas kebersihan menemukan kepala sekolahnya dalam kondisi tak bernyawa. Peristiwa ini kemudian menyita perhatian warga dan pihak kepolisian, mengingat lokasi penemuan berada di ruang guru yang biasanya menjadi area aktivitas para tenaga pendidik.
Sebelum menggali lebih jauh, perlu ditegaskan bahwa informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong atau menginspirasi tindakan serupa. Jika Anda atau orang terdekat mengalami tekanan emosional, depresi, atau memiliki pikiran yang mengarah pada tindakan menyakiti diri sendiri, bantuan profesional seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental sangat penting untuk segera dihubungi.
Korban diketahui berinisial W (48), yang menjabat sebagai kepala sekolah di SMP tersebut. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan bernama RA pada sekitar pukul 06.15 WIB saat hendak membuka ruang guru. Melihat kondisi korban yang tidak bergerak, RA segera memanggil warga di sekitar lingkungan sekolah untuk memastikan keadaan.
Kapolsek Cilincing melalui Kanit Reskrim AKP M Fauzan Yonnadi menjelaskan bahwa pihak kepolisian langsung bergerak cepat ke lokasi setelah mendapat laporan. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Baru Gang 2 Dalam, Kelurahan Cilincing. Selain itu, area sekolah diamankan sementara guna mempermudah proses pemeriksaan. Tim Identifikasi dari Polres Metro Jakarta Utara turut dilibatkan untuk mengecek kondisi jasad dan mengumpulkan bukti awal.
“Berdasarkan pemeriksaan sementara, terdapat tanda-tanda yang mengarah pada dugaan kematian akibat gantung diri. Namun demikian, penyebab pasti kematian baru dapat disimpulkan setelah proses autopsi selesai,” ujar AKP Fauzan, Senin (01/12/2025).
Dari hasil penelusuran awal, korban diketahui datang ke sekolah pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah waktu itu, tidak ada saksi yang melihatnya keluar dari area sekolah hingga akhirnya ditemukan pada keesokan harinya.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami latar belakang maupun dugaan motif yang mungkin berkaitan dengan peristiwa tersebut. Pemeriksaan saksi-saksi terus berlangsung, termasuk pihak keluarga dan rekan kerja di sekolah. Jasad korban telah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diautopsi guna memastikan penyebab kematian secara ilmiah dan resmi.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru menarik kesimpulan maupun menyebarkan spekulasi yang belum terbukti kebenarannya. AKP Fauzan menekankan bahwa seluruh informasi terkait kejadian ini akan disampaikan setelah proses penyelidikan selesai dilakukan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tekanan pekerjaan dan persoalan pribadi bisa menimpa siapa saja, termasuk mereka yang dikenal sebagai pemimpin di lingkungan pendidikan. Dukungan kesehatan mental bagi tenaga pendidik dan staf sekolah pun menjadi aspek penting yang seharusnya diperhatikan lebih serius di lingkungan institusi pendidikan. []
Siti Sholehah.
