Keracunan Massal: Ratusan Jemaah Sholawatan di Kediri Dievakuasi ke Rumah Sakit
KEDIRI – Sebuah kegiatan sholawatan dan pengajian yang berlangsung di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, mendadak dihentikan karena banyaknya jemaah yang tumbang akibat keracunan. Para jemaah tersebut diduga keracunan salah satu snack maupun minuman kemasan yang dibagikan panitia. Jumlah korban yang mengalami keracunan cukup banyak. Bahkan polisi sempat menyebut kemungkinan mencapai ratusan.
S, seorang jemaah perempuan menyebut, awalnya acara yang digelar di RW 1 dengan grup sholawat yang cukup tenar tersebut berlangsung lancar. Ratusan jemaah dari berbagai daerah sudah memenuhi lokasi kegiatan yang berada di sebuah jalan raya desa.
“Baru beberapa lagu, ada jemaah di sebelah saya tiba-tiba mengeluh sakit perut yang tidak tertahankan. Sempat dikasih minyak tapi gak sembuh. Lalu diselamatkan oleh panitia,” ujar S saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam (01/20/2024).
Jemaah tersebut, kata dia, baru saja memakan camilan yang dibagikan oleh panitia yakni berupa makanan dan minuman kemasan botol plastik.
“Itu jarak sakitnya tidak lama dari makannya. Enggak sampai sejam. Paling 30 menitan,” ujarnya.
Hingga saat itu sholawatan masih terus berlangsung dengan beberapa lagu. Sholawatan itu merupakan pembuka dari acara intinya yaitu pengajian.
Lalu tiba-tiba di areal lain, ada lagi jemaah yang sakit. Disusul dengan jemaah-jemaah lainnya yang banyak jumlahnya.
“Saya tidak tega. Akhirnya saya pulang sebelum acara selesai,” ungkap S yang juga jemaah yang kerap mengikuti grup sholawatan tersebut.
S mengaku tidak mengalami keracunan karena tidak memakan camilan yang dibagikan panitia. Sebab, dia mendapatkan informasi dari rekan sesama rombongan bahwa ada yang aneh dengan rasa camilan tersebut.
“ Untungnya jajannya tidak saya makan. Saya buang,”pungkasnya.
Basri (39), seorang warga lainnya, mengaku tergopoh-gopoh mencari anak perempuannya, Zahra Oktaviana (13).
“Saya dapat kabar adanya keracunan lalu saya ke lokasi untuk jemput anak saya,” ujar Basri.
Namun di lokasi, dia tidak menemukan anaknya. Dia hanya mendapati pemandangan yang cukup kacau.
Menurutnya, banyak ambulans hilir mudik dan terdengar tangisan anak-anak. Saat itu kegiatan sholawatan sudah dihentikan. Ambulans dan berbagai jenis kendaraan roda empat tersebut mengevakuasi korban keracunan ke rumah sakit.
“Suasananya lebih dari pasar. Kacau.” lanjutnya.
Dirinya masih terus menyisir lokasi untuk menemukan anaknya. Hingga kemudian mendapati kabar anaknya yang duduk di bangku kelas 1 SMP itu sudah dievakuasi ke RS.
Anaknya turut menjadi korban keracunan dan kini dirawat di RS HVA Tulungrejo.
“Kondisi sadar tapi masih sangat lemas,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, jemaah sholawatan dan pengajian di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri Jawa Timur, tumbang akibat keracunan diduga dari camilan yang dibagikan panitia.
Kepala Kepolisian Sektor Pare, Inspektur Satu (Iptu) Siswo Edi, menyebutkan bahwa jumlah korban mencapai ratusan dan proses evakuasi masih berlangsung.
“Jumlah korban belum terdata secara pasti, tetapi diperkirakan ratusan. Saat ini saya masih berada di rumah sakit,” ungkap Iptu Siswo Edi saat dihubungi Kompas.com. []
Nur Quratul Nabila A