Kerusuhan Meluas di Los Angeles, Konsulat China Keluarkan Peringatan Waspada bagi Warganya

LOS ANGELES – Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Los Angeles, Amerika Serikat, mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh warganya agar meningkatkan kewaspadaan menyusul memburuknya situasi keamanan di wilayah tersebut.

Peringatan ini dirilis seiring dengan meluasnya aksi unjuk rasa yang berujung pada penjarahan dan bentrokan antara massa demonstran dengan aparat penegak hukum.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui laman web dan media sosial resminya, Konsulat Tiongkok meminta warganya untuk menghindari kerumunan, tidak bepergian seorang diri, serta membatasi aktivitas di malam hari.

“Konsulat Jenderal di Los Angeles mengingatkan seluruh warga negara Tiongkok di wilayah ini untuk memperhatikan pengumuman resmi dan pemberitaan media, meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan pribadi, menjauhi tempat ramai atau area yang dinilai berisiko, serta menghindari bepergian sendirian, terutama pada malam hari,” demikian isi pernyataan tersebut, dikutip Selasa (10/6/2025).

Peringatan ini dikeluarkan setelah demonstrasi menolak kebijakan pengetatan imigrasi yang diambil oleh pemerintahan Presiden Donald Trump berujung pada kekerasan massal.

Kerusuhan pecah di sejumlah titik di pusat kota Los Angeles, termasuk Garment District dan South LA, sejak akhir pekan lalu. Sejumlah toko dilaporkan dijarah dan kendaraan dirusak, sementara aparat keamanan federal diturunkan dalam jumlah besar untuk mengendalikan situasi.

Presiden Trump, melalui akun resmi di platform Truth Social, menyebut bahwa Los Angeles telah menjadi sasaran aksi kriminal dan serangan terhadap aparat federal.

Dalam unggahannya, ia menulis, “Sebuah kota besar Amerika yang dulu hebat, Los Angeles, telah diserbu dan diduduki oleh imigran ilegal dan kriminal. Kini massa pemberontak menyerang agen federal kita. Kerusuhan ini justru memperkuat tekad kami dalam menegakkan hukum.”

Sebagai langkah tegas, Trump memerintahkan pengerahan sekitar 2.000 personel Garda Nasional serta 700 personel marinir untuk mendukung operasi pengamanan di lapangan.

Keputusan ini menuai kecaman dari berbagai tokoh politik, termasuk 22 anggota Partai Demokrat, serta Gubernur California yang menyebut langkah Trump sebagai “otoriter dan berlebihan”.

Sementara itu, media pemerintah Tiongkok memantau perkembangan di Amerika Serikat secara intensif. Saluran televisi nasional CCTV menayangkan laporan khusus mengenai kerusuhan Los Angeles dan menyoroti respons keras pemerintah AS.

Tagar “LA adalah kekacauan” yang diunggah CCTV di platform Weibo telah ditonton lebih dari 31,5 juta kali dan menjadi salah satu topik terpopuler di Tiongkok.

Beragam reaksi muncul dari warganet Tiongkok, mulai dari rasa prihatin terhadap keselamatan diaspora mereka, hingga sindiran tajam terhadap kondisi sosial-politik Amerika Serikat.

Fenomena ini mengingatkan publik pada sikap pemerintah Tiongkok yang kerap memanfaatkan momen-momen kekacauan domestik AS—seperti insiden George Floyd pada 2020 dan penyerbuan Capitol pada 6 Januari 2021—untuk menunjukkan kelemahan sistem demokrasi Barat.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai warga negara Tiongkok yang menjadi korban langsung dari kerusuhan. Namun, peringatan dini dari Konsulat Jenderal tersebut menandakan kekhawatiran serius terhadap potensi eskalasi konflik di pusat industri hiburan dunia tersebut. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *