Kesadaran Sosial Tinggi, 113 Warga Lepas Bansos

BOGOR – Fenomena menarik terjadi di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ketika lebih dari seratus warga memutuskan untuk mundur sebagai penerima bantuan sosial (bansos). Langkah sukarela ini dinilai mencerminkan kesadaran sosial yang semakin tumbuh di masyarakat, terutama di tengah upaya pemerintah mengedepankan penyaluran bansos tepat sasaran.

Pendamping Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Ramdhan Ardhi, mengonfirmasi bahwa terdapat sekitar 113 warga yang memilih menarik diri dari daftar penerima bantuan. “Kurang lebih 113 orang,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (05/12/2025).

Ramdhan menuturkan bahwa keputusan tersebut bukan didasari karena para penerima telah berada dalam kondisi mapan, melainkan karena munculnya kesadaran bahwa terdapat masyarakat lain yang kondisi ekonominya lebih kritis dan lebih membutuhkan bantuan dari pemerintah. “Bukan mapan, tepatnya mereka sadar bahwa masih ada yang lebih membutuhkan dari mereka,” katanya.

Sebagian besar dari warga yang mengundurkan diri ini diketahui merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako. Selama ini, kedua jenis bantuan tersebut difokuskan untuk kelompok rentan seperti keluarga miskin, ibu rumah tangga dengan anak usia sekolah, serta lansia atau penyandang disabilitas.

“PKH dan sembako (penerima),” jelas Ramdhan ketika dimintai penjelasan mengenai jenis bantuan yang sebelumnya diterima warga.

Langkah mundur ini memberikan dampak positif bagi pendamping sosial, terutama dalam proses pendataan dan pengelolaan alokasi bantuan. Ramdhan menyebut bahwa keputusan warga tersebut membantu mempermudah proses monitoring serta memperkuat pemahaman bahwa bansos tidak dimaksudkan sebagai ketergantungan jangka panjang.

“Alhamdulillah mempermudah kami dalam memberikan treatment atau merubah mindset selama ini bahwa bansos itu sifatnya hanya sementara,” ujarnya.

Fenomena ini juga dianggap sebagai contoh baik bagaimana masyarakat mulai memahami esensi bantuan sosial sebagai mekanisme sementara untuk mendorong perbaikan ekonomi penerima. Ketika kondisi mulai membaik, warga yang mundur memberikan kesempatan bagi pihak lain yang benar-benar berada dalam kondisi darurat ekonomi.

Di sisi lain, Dinsos Kabupaten Bogor kini tengah melakukan penyesuaian data penerima bantuan, menindaklanjuti pengunduran diri tersebut. Data yang lebih akurat diyakini akan mendukung pelaksanaan program bansos agar lebih tepat sasaran dan efektif dalam membantu masyarakat yang kesulitan.

Fenomena serupa sebelumnya juga pernah terjadi di beberapa daerah lain, meskipun dalam skala lebih kecil. Namun langkah kolektif seperti di Ciomas ini dianggap cukup jarang, dan sekaligus menjadi sinyal bahwa edukasi mengenai tujuan bansos mulai membuahkan hasil.

Dengan perubahan dinamika penerima bantuan ini, pemerintah daerah diharapkan dapat kembali memetakan warga rentan yang belum masuk daftar penerima, sehingga bantuan dapat diberikan kepada mereka yang saat ini berada dalam kondisi paling membutuhkan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *