Ketegangan India-Pakistan Memuncak: 26 warga Sipil Tewas dalam Operasi Sindoor

ISLAMABAD — Ketegangan antara India dan Pakistan kembali mencapai titik panas setelah India melancarkan serangan militer bertajuk Operasi Sindoor ke wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu (7/5/2025) dini hari. Serangan ini disebut sebagai balasan atas insiden pembantaian wisatawan India yang terjadi pada April lalu di wilayah Kashmir.
India menyebut serangan tersebut menargetkan sembilan lokasi yang diduga sebagai markas kelompok bersenjata, termasuk Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed. Kolonel Sofiya Qureshi, dalam konferensi pers di New Delhi, menyatakan bahwa serangan dilakukan karena Pakistan dianggap gagal mengambil tindakan terhadap kelompok yang mereka sebut sebagai dalang pembantaian.
“Operasi ini berlangsung selama 25 menit, dari pukul 01.05 hingga 01.30 waktu setempat. Target kami adalah infrastruktur teroris yang digunakan untuk menyusun serangan terhadap warga sipil India,” ujar Qureshi, dikutip dari CNN.
Meskipun India mengklaim serangannya dilakukan secara terukur dan hanya menyasar fasilitas militan, Kementerian Pertahanan Pakistan menyatakan sebaliknya. Dalam keterangan resminya, juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan bahwa korban dari serangan tersebut adalah warga sipil yang tidak bersalah, bukan anggota kelompok bersenjata.
“Hingga saat ini, tercatat 26 warga sipil telah gugur akibat serangan rudal India. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kami akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mempertahankan integritas dan kedaulatan negara kami,” ujar Chaudhry dalam pernyataan yang dikutip dari AFP.
Pakistan juga mengklaim telah menembak jatuh tiga pesawat tempur India yang melintasi perbatasan tanpa izin. Namun, pihak militer India belum memberikan konfirmasi resmi mengenai klaim tersebut.
Sebagai respons atas serangan ini, situasi di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC) dilaporkan mengalami peningkatan kewaspadaan. Ribuan warga sipil dievakuasi dari wilayah yang berdekatan dengan lokasi serangan di Muzaffarabad dan Pulwama. Foto-foto dari lokasi menunjukkan bangunan hancur, puing-puing berserakan, serta aparat keamanan berjaga ketat.
Dalam konteks regional, aksi militer ini dinilai memperburuk stabilitas kawasan Asia Selatan. Sejumlah negara tetangga dan organisasi internasional telah menyerukan penahanan diri dan penyelesaian diplomatik atas ketegangan tersebut.
“India telah menunjukkan pengendalian diri dalam pemilihan target dan metode pelaksanaan,” demikian pernyataan singkat dari Kementerian Pertahanan India, sebagaimana dikutip Reuters.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB belum merilis pernyataan resmi terkait eskalasi terbaru antara dua negara bersenjata nuklir ini. []
Nur Quratul Nabila A