Ketua DPP REI Dorong Kaltim Lakukan Terobosan di Sektor Properti untuk Tekan Kemiskinan

SAMARINDA – Real Estat Indonesia (REI) Kalimantan Timur menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi di sektor properti, khususnya dalam mendukung penyediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPD REI Kaltim, Bagus Susetyo, seusai pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-XII yang digelar di Ballroom Mahakam 1, Hotel Harris Samarinda, Kamis (23/10/2025).

Bagus menjelaskan bahwa Musda kali ini menjadi momentum penting bagi REI Kaltim untuk memperkuat soliditas organisasi sekaligus menyusun arah kebijakan strategis pengembang di Kalimantan Timur dalam tiga tahun mendatang. “Musda ini bukan hanya soal pergantian kepemimpinan, tapi bagaimana REI Kaltim terus beradaptasi dengan tantangan industri properti yang semakin kompleks,” ujarnya.

Menurut Bagus, fokus utama REI Kaltim ke depan adalah mendukung program pemerintah dalam penyediaan hunian terjangkau bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa REI akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah guna merealisasikan target pembangunan besar dalam beberapa tahun ke depan. “Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk merealisasikan target pembangunan 100 ribu unit rumah dalam lima tahun. Itu berarti sekitar 20 ribu unit per tahun harus bisa terealisasi,” kata Bagus.

Ia menilai kolaborasi antarpihak menjadi kunci dalam mempercepat realisasi program tersebut. “Sinergi dengan perbankan, BPN, dan instansi lain sangat penting untuk mempercepat proses pembangunan perumahan rakyat. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa mewujudkan perumahan yang tidak hanya layak huni, tapi juga mudah diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah,” jelasnya.

Selain memperkuat kolaborasi, REI Kaltim juga mendorong anggotanya untuk terus berinovasi di tengah tantangan ekonomi global dan kenaikan harga bahan bangunan. Bagus menekankan bahwa para pengembang perlu berpikir kreatif agar harga rumah tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas bangunan. “Pengembang harus kreatif mencari solusi agar harga rumah tetap terjangkau. Mulai dari pemanfaatan teknologi konstruksi hingga efisiensi dalam manajemen proyek,” ungkapnya.

Dalam upaya mendukung keberlanjutan industri properti, REI Kaltim juga berkomitmen memperkuat kapasitas dan kompetensi anggotanya. Melalui pelatihan dan pendampingan usaha, organisasi ini berharap para pengembang lokal mampu bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan pasar yang dinamis. “Kami ingin seluruh anggota REI mampu beradaptasi dengan perkembangan pasar dan regulasi. Dunia properti itu dinamis, jadi pengembang juga harus terus belajar,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Bagus berharap Musda ke-XII menjadi titik awal semangat baru bagi REI Kaltim dalam berkontribusi terhadap pembangunan daerah. “Kami ingin REI Kaltim tetap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyediakan perumahan rakyat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kami yakin sektor properti Kaltim akan terus tumbuh positif,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat REI, Joko Suranto, menekankan pentingnya peran industri properti dalam menggerakkan ekonomi daerah dan menekan angka kemiskinan. Hal itu ia sampaikan usai menghadiri Musda yang sama. “Properti itu adalah industri padat karya. Banyak sektor lain yang ikut bergerak di dalamnya, termasuk manufaktur, tenaga kerja, hingga bahan bangunan. Jadi, kalau sektor ini tumbuh, ekonomi ikut bergerak,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kerja sama antara REI Kaltim dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjadi langkah penting dalam memperkuat pembangunan rumah bagi MBR. “Program perumahan bisa menekan angka stunting dan mengurangi kemiskinan. Karena dengan hunian layak, kualitas hidup masyarakat juga meningkat,” jelasnya.

Joko juga menyinggung program tiga juta rumah yang digagas Presiden Prabowo sebagai salah satu instrumen pemerataan kesejahteraan nasional. “Program ini bukan hanya soal membangun rumah, tapi soal keadilan ekonomi. Melalui pembangunan rumah rakyat, pendapatan bisa terdistribusi ke berbagai daerah,” ungkapnya.

Namun, ia menilai Kalimantan Timur memerlukan terobosan besar agar potensi ekonominya bisa dimanfaatkan secara optimal. “Kaltim ini punya industri sumber daya alam bernilai ratusan bahkan ribuan triliun. Sudah semestinya daerah ini bisa memberi kontribusi besar untuk sektor properti dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Joko.

Ia menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor agar manfaat pembangunan tidak hanya mengalir ke luar daerah. “Selama ini, sumber daya kita diambil di sini, tapi keuntungannya justru banyak mengalir keluar. Kita butuh perubahan pola pikir agar aktivitas ekonomi di Kaltim juga memberi dampak nyata bagi warganya,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Joko menyampaikan optimismenya terhadap masa depan industri properti di Kalimantan Timur. “REI siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan perumahan rakyat. Dengan sinergi yang kuat, sektor properti bisa menjadi motor utama penggerak ekonomi daerah,” pungkasnya. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *