Klarifikasi BGN: Delivery MBG Hanya untuk Bumil, Busui, dan Balita

JAKARTA – Polemik terkait penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur sekolah mendapat penegasan dari Badan Gizi Nasional (BGN). Lembaga tersebut memastikan tidak ada pengantaran makanan ke rumah siswa selama libur sekolah, sekaligus meluruskan pernyataan sebelumnya yang sempat menimbulkan tafsir berbeda di ruang publik.

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa skema pengantaran atau delivery MBG hanya diperuntukkan bagi kelompok tertentu, bukan untuk siswa sekolah. Ia menyampaikan klarifikasi tersebut guna menghindari kesalahpahaman mengenai arah kebijakan BGN dalam menjamin pemenuhan gizi masyarakat.

“MBG untuk siswa tidak diantarkan ke rumah-rumah. Saya ulang MBG tidak diantar ke rumah-rumah,” ujar Nanik kepada wartawan, Senin (22/12/2025).

Menurut Nanik, mekanisme pengantaran makanan ke rumah hanya berlaku bagi tiga kategori penerima manfaat, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Ketiga kelompok tersebut dinilai membutuhkan dukungan gizi berkelanjutan yang tidak terikat pada aktivitas sekolah.

Sementara itu, penyaluran MBG bagi siswa tetap dilakukan melalui sekolah. Namun, pelaksanaannya bergantung pada kesiapan dan kesediaan masing-masing sekolah untuk menerima distribusi MBG selama masa libur.

“Yang untuk siswa diantar ke sekolah dengan catatan sekolah memang mau menerima MBG,” kata Nanik.

Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan MBG selama libur sekolah bukan didasarkan pada permintaan siswa maupun orang tua. Program tersebut, kata dia, merupakan wujud tanggung jawab negara dalam menjamin hak anak atas gizi yang layak, tanpa terputus oleh kalender pendidikan.

“Ini masalah tanggungjawab BGN bahwa gizi adalah hak anak Indonesia, sehingga kita terus menyediakan meski libur. Nah berapa (sekolah) yang mau ambil (MBG di masa libur sekolah), beda-beda masing-masing sekolah,” sambungnya.

Di sisi lain, Kepala BGN Dadan Hindayana sebelumnya menyampaikan bahwa lembaganya tengah menyiapkan sejumlah alternatif teknis agar program MBG tetap berjalan selama libur sekolah. Ia menjelaskan bahwa program untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita tetap dilaksanakan tanpa perubahan skema.

“Untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita seperti biasa. Untuk Anak sekolah, masing-masing SPPG perlu melakukan inventarisasi berapa banyak dan berapa sering anak-anak bersedia ke sekolah,” kata Dadan saat dimintai konfirmasi, Minggu (21/12/2025).

Dadan mengungkapkan, pada awal masa libur sekolah, siswa akan menerima menu siap santap berupa telur, buah, susu, abon, atau dendeng. Skema ini dirancang untuk berlangsung maksimal selama empat hari pertama libur sekolah.

“Untuk sisa hari, jika siswa bersedia datang ke sekolah dibagikan ke sekolah, jika tidak, perlu mulai didata mekanisme delivery ke rumah-rumah atau diambil di SPPG,” ucapnya.

“Kita sedang rancang sistem delivery setelah 4 hari libur,” tambahnya.

Pernyataan tersebut kemudian diluruskan oleh Wakil Kepala BGN dengan menegaskan bahwa mekanisme delivery yang dimaksud tidak berlaku bagi siswa. Klarifikasi ini sekaligus menegaskan arah kebijakan BGN yang tetap mengedepankan peran sekolah sebagai titik distribusi utama MBG bagi peserta didik, sembari memastikan kelompok rentan lainnya tetap mendapatkan layanan gizi secara optimal. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *