Klarifikasi Transjakarta soal Video Ban Bus Botak yang Viral

JAKARTA – Viral di media sosial sebuah video yang menampilkan kondisi ban bus Transjakarta tampak botak dan menimbulkan kekhawatiran publik soal aspek keselamatan transportasi umum di Ibu Kota. Video tersebut menuai berbagai respons warganet yang mempertanyakan kelayakan operasional armada bus Transjakarta di tengah tingginya mobilitas masyarakat.

Dalam video yang beredar, perekam yang tengah mengendarai sepeda motor merekam bagian roda bus Transjakarta yang terlihat aus dan tipis. Kondisi itu dinilai berpotensi membahayakan keselamatan penumpang maupun pengguna jalan lainnya. Perekam video bahkan mempertanyakan secara langsung kondisi tersebut.

“Masa iya ban Transjakarta botak gini,” ujar perekam video.

Menanggapi sorotan tersebut, manajemen Transjakarta memberikan klarifikasi guna meluruskan informasi yang beredar. Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, menjelaskan bahwa bus dalam video tersebut telah teridentifikasi dan bukan merupakan armada yang dioperasikan langsung oleh Transjakarta, melainkan milik operator Damri.

“Di video yang beredar, adalah bus operator Damri, DMR-0710, tanggal 5 Desember 2025. Perlu kami sampaikan bahwa pemeriksaan teknis terakhir oleh tim TJ pada tanggal 4 Desember 2025 menyatakan kondisi unit dan semua ban dalam keadaan baik,” ujar Ayu dalam keterangannya, Sabtu (13/12/2025).

Ayu menegaskan bahwa kondisi ban yang terlihat aus bukan disebabkan oleh kelalaian dalam perawatan rutin, melainkan akibat gangguan teknis yang terjadi secara tiba-tiba. Ia mengungkapkan bahwa bus tersebut mengalami rem lengket saat beroperasi pada hari yang sama dengan perekaman video.

“Kondisi ban yang terlihat di video tersebut, berawal dari kejadian rem lengket pada tanggal 5 Desember 2025. Rem yang lengket menyebabkan ban tidak dapat berputar. Akibatnya, roda tersebut tergerus hebat karena gesekan dengan aspal saat bus bergerak, hingga menyebabkan kondisi seperti yang terlihat di video,” ucapnya.

Menurut Ayu, peristiwa tersebut tidak dapat diprediksi sebelumnya karena hasil pemeriksaan teknis menyatakan unit dalam kondisi layak jalan. Setelah gangguan terjadi, operator langsung mengambil langkah cepat dengan menarik unit dari operasional untuk mencegah risiko lanjutan.

“Ini adalah gangguan teknis mendadak, bukan karena kondisi ban yang tipis sebelumnya. Unit bus pun sudah langsung dipulangkan ke depo untuk proses perbaikan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ayu menekankan bahwa keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama Transjakarta. Seluruh armada, termasuk yang dioperasikan oleh mitra operator, wajib menjalani pemeriksaan rutin sebelum dan sesudah beroperasi.

“Transjakarta sangat fokus pada keamanan dan kenyamanan pelanggan, termasuk kelaikan unit,” tambahnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya transparansi informasi publik, terutama di era media sosial yang memungkinkan potongan kejadian menyebar luas tanpa konteks menyeluruh. Transjakarta mengimbau masyarakat untuk tetap kritis namun juga memberi ruang bagi klarifikasi resmi agar informasi yang beredar tetap berimbang. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *