Kloter Pertama Calhaj Kaltim Diberangkatkan
BALIKPAPAN – Kelompok terbang (Kloter) pertama calon jamaah haji (calhaj) asal Kalimantan Timur (Kaltim) sudah diberangkatkan dari embarkasi Balikpapan. Sebanyak 355 jamaah berangkat Jumat (21/8) malam menuju Madinah menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
“Sebanyak 355 jamaah calon haji asal Samarinda didampingi lima orang petugas,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kaltim, Saifi di Balikpapan.
Untuk kloter pertama dan sembilan yang JCH berasal dari embarkasi Balikpapan langsung menuju Madinah dan tinggal selama delapan hari. Dilanjutkan ke Mekkah menginap selama sebulan, kemudian pulangnya melalui Jeddah, katanya.
“Sedangkan kloter 10, 11 dan 12 dari embarkasi Balikpapan, akan langsung menuju Jeddah, kemudian sebulan di Mekkah dan ke Madinah delapan hari, dari Madinah baru pulang ke Tanah Air,” ujarnya. Jumlah JCH yang berangkat melalui embarkasi Balikpapan sebanyak 4.282 jamaah terbagi atas 12 kloter,
“Sebanyak 4.282 Calon Jamaah Haji yang berangkat dari embarkasi Balikpapan berasal dari Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah,” kata Saifi.
BATAL BERANGKAT
Sementara ada dua calon haji asal Samarinda dalam kelompok terbang satu Embarkasi Balikpapan, Kalimantan Timur, batal berangkat ke Madinah karena sakit dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kanudjoso Jatiwibowo. “Kalau sudah sembuh baru dapat diberangkatkan bersama kloter selanjutnya,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kaltim Saifi di Balikpapan, Jumat.
Selain itu, ada lima orang yang memiliki risiko tinggi sehingga selama masuk embarkasi terus didampingi agar diketahui perkembangan kesehatannya, katanya. “Rata-rata kolestrol kelima calon haji itu tinggi, tapi setelah dipemeriksa tim kesehatan, mereka diperbolehkan untuk berangkat,” kata Saifi.
Jumlah calon yang berangkat melalui Embarkasi Balikpapan sebanyak 4.282 orang, terbagi atas 12 kloter. “Sebanyak 4.282 calon jamaah haji yang berangkat dari Balikpapan berasal dari Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah,” kata Saifi sembari menjelaskan bahwa lima persen mereka berusia di atas 70 tahun. [] ANT