Kolaborasi BI dan UMKM Dongkrak Ekonomi Kreatif Kaltim
SAMARINDA – Gelaran Kaltim Paradise of The East x Summer Fest 2025 resmi berakhir pada Sabtu (08/11/2025) di Convention Hall Samarinda. Selama empat hari pelaksanaan, acara yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur ini berhasil menyedot perhatian ribuan pengunjung dan menghadirkan beragam produk unggulan dari pelaku UMKM dan ekonomi kreatif lokal.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Agus Taufik, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat dan kelancaran kegiatan tersebut. Ia menilai, acara ini bukan hanya menjadi hiburan bagi warga Samarinda, tetapi juga wadah strategis untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor kreatif dan kewirausahaan lokal.
“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Kami bersyukur karena acara ini bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi ruang promosi bagi pelaku UMKM Kalimantan Timur untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat yang lebih luas,” ujar Agus saat diwawancarai usai acara penutupan.
Kegiatan yang melibatkan ratusan pelaku usaha lokal tersebut menampilkan berbagai produk unggulan seperti kuliner khas, kriya, dan wastra berbahan alami. Antusiasme pengunjung terhadap produk lokal menunjukkan bahwa pelaku UMKM Kaltim memiliki daya saing yang kuat dan potensi besar untuk menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Potensi UMKM kita luar biasa. Produk-produk seperti wastra, makanan, dan kerajinan sudah sangat berkualitas. Kami di Bank Indonesia akan terus mendorong agar mereka bisa naik kelas, bahkan mampu menembus pasar global,” lanjutnya.
Selain menjadi ajang promosi, kegiatan ini juga mendukung program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah yang digagas Bank Indonesia. Melalui pameran dan transaksi nontunai, masyarakat diajak untuk memperluas literasi digital sekaligus memahami pentingnya nilai rupiah dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya mencintai produk lokal dan memahami nilai rupiah. Ini juga bagian dari literasi ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Agus.
Sepanjang penyelenggaraan empat hari, perputaran uang di area kegiatan mencapai sekitar Rp200 miliar. Capaian ini disebut Agus sebagai bukti nyata bahwa ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar dalam memperkuat perekonomian daerah.
“Angka perputaran uang ini menunjukkan geliat ekonomi masyarakat yang positif. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda tahunan untuk terus menumbuhkan semangat ekonomi kreatif di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Agus optimistis perekonomian Kalimantan Timur akan tumbuh semakin inklusif, kreatif, dan berkelanjutan. []
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum
