Kompolnas: Diduga Ada Pelanggaran SOP oleh Kapolres Belawan saat Insiden Penembakan Remaja

MEDAN Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan adanya dugaan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan Kepala Kepolisian Resor Belawan, AKBP Oloan Siahaan, dalam penanganan aksi tawuran yang berujung pada tewasnya seorang remaja berinisial MS akibat tertembak.

Hal ini disampaikan Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut), Jumat (9/5/2025) sore, didampingi Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Sumut, Kombes Pol Nanang Masbudi, dan Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan.

“Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, Kompolnas telah menemukan sejumlah fakta terkait peristiwa penembakan remaja yang terjadi di kawasan Medan Belawan,” ujar Anam, yang juga mantan Komisioner Komnas HAM.

Ia menjelaskan, peristiwa itu berawal dari aksi tawuran antar kelompok remaja di Jalan Tol Balmera, Kecamatan Medan Belawan, pada Minggu dini hari. Dalam insiden tersebut, satu unit kendaraan milik Jasa Raharja turut menjadi sasaran perusakan.

Tidak lama berselang, kendaraan yang ditumpangi Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan melintas di lokasi. Akibat situasi di lapangan yang semrawut, mobil Kapolres terhenti, kemudian terjadi insiden penembakan yang menyebabkan seorang remaja meninggal dunia.

“Atas insiden tersebut, Kompolnas menduga adanya pelanggaran SOP dalam tindakan penembakan yang dilakukan. Namun dugaan ini masih dalam tahap pendalaman untuk menilai apakah tindakan tersebut dilakukan dalam keadaan terancam atau tidak,” terang Anam.

Saat ini, AKBP Oloan Siahaan telah ditahan di tempat khusus (patsus) di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Kompolnas menyatakan menghormati proses penyelidikan internal yang tengah berlangsung.

Anam menambahkan, pihaknya juga tengah mengumpulkan bukti digital dan menerapkan metode investigasi ilmiah (scientific crime investigation) untuk mengungkap fakta secara menyeluruh terkait penembakan yang menyebabkan hilangnya nyawa remaja tersebut.

“Selain korban meninggal, kami juga menemukan adanya anggota kepolisian yang terluka akibat serangan dari kelompok remaja yang terlibat tawuran,” ujarnya.

Kompolnas memberikan apresiasi kepada Polda Sumut atas keterbukaan dan fasilitasi selama proses penyelidikan. Hasil akhir dari investigasi ini, menurut Anam, akan menjadi bahan masukan penting dalam evaluasi internal institusi kepolisian. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *