Kompolnas Ungkap 7 Temuan Kunci dalam Kasus Kematian Diplomat Kemlu di Kos Menteng

JAKARTA – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkap tujuh temuan utama dalam penyelidikan kasus tewasnya seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP yang ditemukan meninggal dunia di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Anggota Kompolnas, Yusuf Warsyim, mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke lokasi kejadian pada Senin (22/7/2025) guna mengumpulkan informasi secara independen.

“Kami hadir untuk memastikan bahwa penyelidikan berjalan transparan dan sesuai prosedur ilmiah (scientific investigation),” ujarnya.

1. Rekaman CCTV dan Kondisi Kamar Diperiksa

Kompolnas telah memeriksa seluruh rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di dalam dan luar rumah kos. Dari hasil peninjauan, tidak ditemukan anomali dalam jumlah atau posisi kamera sebelum dan sesudah kejadian. Selain itu, barang-barang di kamar korban turut diperiksa sebagai bahan analisis lebih lanjut.

2. Tidak Ada Kerusakan pada Fasilitas Kamar

Pemeriksaan fisik terhadap kamar korban tidak menemukan tanda-tanda kerusakan pada plafon kamar tidur maupun kamar mandi. Posisi kasur, meja, dan aliran air di kamar juga dinyatakan dalam kondisi normal, tanpa indikasi kerusakan akibat kekerasan.

3. Kunci Pintu dalam Keadaan Terkunci dari Dalam

Temuan lain yang menjadi perhatian adalah kondisi kunci kamar. Kompolnas mencatat bahwa kamar memiliki dua jenis kunci: kunci biasa yang bisa dibuka dari luar dan slot pengunci yang hanya bisa dikunci dari dalam. Ketika jenazah ditemukan, slot pengunci dalam keadaan terkunci dari dalam kamar, memunculkan pertanyaan terkait bagaimana pelaku bisa masuk atau keluar.

4. Kantong Kresek Menjadi Barang Bukti

Korban diketahui sempat membawa kantong plastik (kresek) saat keluar kamar, namun saat kembali ia tidak membawanya lagi. Kompolnas menyebut telah mengetahui isi kantong tersebut, namun belum dapat mengungkapkan kepada publik karena menjadi bagian dari barang bukti yang masih didalami penyidik.

5. Aktivitas dan Interaksi Sebelum Kematian Ditelusuri

Kompolnas juga telah menerima keterangan dari keluarga korban mengenai aktivitas dan interaksi terakhir ADP sebelum ditemukan meninggal dunia. Informasi tersebut kini menjadi bagian penting dalam menyusun kronologi dan mengidentifikasi potensi keterlibatan pihak lain.

6. Kesaksian Warga Sekitar: Tidak Ada Suara Mencurigakan

Beberapa penghuni rumah kos dan tetangga sekitar menyatakan malam sebelum korban ditemukan tewas berlangsung hening. Tidak terdengar suara keributan atau tanda-tanda mencurigakan. Bahkan, suasana saat itu digambarkan sepi akibat hujan rintik yang turun semalaman.

7. Penjaga Kos Jadi Saksi Kunci

Penjaga kos menjadi saksi pertama yang menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa, dengan bagian kepala terlilit lakban. Ia juga diketahui sempat menerima pesan dari istri korban yang khawatir karena tidak dapat menghubungi ADP. Berdasarkan pesan tersebut, penjaga akhirnya memeriksa kamar korban dan melaporkan penemuan jasad ke pihak kepolisian.

Hingga saat ini, penyelidikan masih terus berlangsung di bawah koordinasi Polda Metro Jaya. Kompolnas menegaskan akan terus memantau secara aktif untuk memastikan proses berjalan objektif, adil, dan berdasarkan pendekatan ilmiah.

“Kami tidak ingin ada spekulasi. Semua temuan harus diuji secara forensik,” kata Yusuf Warsyim menutup keterangannya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *