Kondisi Jalan Klaten-Gunungkidul Memprihatinkan, Warga Tanam Pohon Pisang Sebagai Protes

KLATEN – Menjelang Lebaran 2025, kondisi ruas jalan kabupaten Klaten–Gunungkidul, khususnya di Jalan Raya Wedi–Gempol, Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten, semakin memprihatinkan. Lubang-lubang besar tersebar di sepanjang badan jalan, membahayakan pengguna kendaraan yang melintas.
Sebagai bentuk protes dan peringatan bagi pengendara, warga setempat menanam pohon pisang di titik-titik jalan yang mengalami kerusakan parah. Aksi ini dilakukan untuk menarik perhatian pihak berwenang agar segera melakukan perbaikan sebelum puncak arus mudik Lebaran.
Purwanto (44), warga Desa Pasung, mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak telah menyebabkan sejumlah kecelakaan. Bahkan, di salah satu titik, tercatat sudah enam kali terjadi kecelakaan akibat lubang yang dalam.
“Kami sering membantu korban kecelakaan. Jalannya rusak, hanya satu jalur yang bisa dilewati, itu pun untuk dua arah. Harapan kami, setidaknya ada perbaikan sementara sebelum arus mudik agar tidak ada korban lagi,” ujar Purwanto pada Minggu (23/3/2025).
Kepala Desa Pasung, Sumarno, menjelaskan bahwa kerusakan jalan ini diperparah oleh lalu lintas kendaraan berat yang mengangkut material proyek Tol Solo-Yogya. Sejak proyek dimulai beberapa tahun lalu, jalan ini menjadi jalur utama bagi truk bermuatan besar, sehingga aspal cepat mengalami kerusakan.
“Lubang-lubang yang ada sering tertutup air sehingga makin membahayakan pengguna jalan. Karena itu, warga menanam pohon pisang sebagai tanda peringatan dan juga bentuk protes terhadap kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki,” kata Sumarno.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo, Rudy Hardiansyah, menyampaikan bahwa pihaknya telah memiliki kesepakatan (MoU) untuk memperbaiki jalan yang terdampak proyek tol tersebut. Perbaikan dilakukan secara bertahap karena sifat kerusakan yang cepat kembali terjadi.
“Kami tetap berkomitmen untuk melaksanakan perbaikan secara bertahap. Beberapa titik sudah kami perbaiki, tetapi karena kontur tanah yang labil serta terus dilintasi kendaraan berat, jalan kembali rusak. Kami akan terus melakukan perbaikan agar jalan tetap bisa digunakan dengan aman,” ujar Rudy.
Warga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini. Dengan arus mudik Lebaran yang semakin dekat, keselamatan para pengguna jalan harus menjadi prioritas utama. []
Nur Quratul Nabila A