Kondisi Jalan Padang-Bukittinggi Makin Mengkhawatirkan, Pengguna Jalan Khawatir Terjadi Amblas

PADANG – Kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Raya Padang-Bukittinggi Km 61,5, tepatnya di Puncak Anai, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, semakin memburuk dan mengkhawatirkan. Kondisi jalan yang kian rusak ini menyebabkan keresahan di kalangan pengguna jalan, terutama karena belum ada tindakan perbaikan dari pihak terkait.

Sejumlah pengguna jalan yang ditemui di sekitar lokasi, seperti di Warung Ucok, mengungkapkan kekhawatirannya. Salah satunya, Putra Hendra (20), seorang mahasiswa asal Payakumbuh yang sering melintas di jalan tersebut. Ia menyatakan rasa khawatir setiap kali melintas, mengingat potensi bahaya yang ada.

“Saya sangat khawatir setiap kali melewati jalan ini. Jika jalan ini tiba-tiba amblas, kemungkinan selamat sangat kecil,” ujar Putra yang disetujui oleh teman-temannya, Rian, Aldian, dan Resti, pada Ahad (9/2/2025).

Putra mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang memburuk ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, mengingat jalan tersebut merupakan jalur utama yang dilalui oleh berbagai jenis kendaraan, termasuk truk dan bus besar. Ia menekankan bahwa tindakan pencegahan lebih baik dilakukan sebelum terjadi kecelakaan atau kerusakan yang lebih parah.

“Jika pemerintah hanya bertindak setelah jalan ini amblas dan menimbulkan korban jiwa, itu akan sia-sia. Bisa dibilang, korban bukanlah akibat bencana alam, melainkan kelalaian pemerintah,” tegasnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Aldian (21), yang menilai bahwa tindakan cepat sangat dibutuhkan. Ia bahkan mengusulkan agar perbaikan jalan di Puncak Anai menjadi prioritas utama, mengingat tingkat kerawanan yang tinggi di jalur tersebut, bahkan dibandingkan dengan proyek pembangunan tol atau jalan alternatif lainnya.

“Jalur Padang-Bukittinggi ini memang memiliki dua rute, salah satunya melalui Malalak. Namun, keduanya rawan longsor. Bukan longsor yang menimbun badan jalan, tetapi badan jalan yang berpotensi tergerus,” jelas Aldian.

Menurut Aldian, pengembangan infrastruktur jalan yang lebih aman harus menjadi prioritas. Ia juga menekankan bahwa meskipun pembangunan Tol Padang-Pekanbaru selesai, tidak semua masyarakat, terutama mahasiswa, memiliki mobil pribadi untuk mengakses tol tersebut.

“Apakah kami mahasiswa punya mobil semua untuk masuk tol?” ujarnya sambil tertawa.

Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Thabrani, melalui telepon pribadi dan WhatsApp tidak mendapatkan respons hingga berita ini diterbitkan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *