Konflik Yaman-Israel: Serangan Baru Houthi di Bandara Ben Gurion Mempertegang Keadaan

YAMAN — Beberapa saksi mata melaporkan bahwa lebih dari 10 serangan terjadi di Pelabuhan Hudaydah serta daerah al-Salakhanah dan al-Hawak di kota tersebut.
Selain itu, empat serangan lainnya menargetkan pabrik semen. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan yang dijalankan oleh Houthi, Anees al-Asbahi, sedikitnya 21 orang dilaporkan terluka dalam serangan-serangan tersebut. Kelompok Houthi menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas serangan ini.
Namun, seorang pejabat pertahanan AS membantah keterlibatan pasukan mereka dalam serangan Israel di Yaman pada hari Senin. Sementara itu, serangan lainnya juga terjadi pada Minggu pagi, saat rudal Houthi menargetkan Bandara Internasional Ben Gurion, yang terletak dekat Tel Aviv, Israel.
Meskipun rudal tersebut diklaim sebagai misil balistik hipersonik oleh Houthi, rudal tersebut berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, termasuk Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow, serta sistem pertahanan udara THAAD yang dioperasikan oleh Amerika Serikat di Israel.
Akibat ledakan tersebut, empat orang terluka, sementara dua lainnya mengalami cedera dalam perjalanan menuju tempat perlindungan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negara tersebut akan membalas serangan tersebut, menegaskan, “Kami menyerang di masa lalu, kami akan menyerang di masa depan.”
Sementara itu, Iran menanggapi serangan tersebut, menyebutkan bahwa serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi ke Bandara Ben Gurion adalah “keputusan independen” yang diambil oleh kelompok tersebut.
Meski demikian, ketegangan internasional semakin meningkat akibat insiden ini, yang memicu kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik yang lebih luas. []
Nur Quratul Nabila A