Kopi Sam, Bukti Masjid Bisa Gerakkan Ekonomi

Oplus_131072

ADVERTORIAL – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menegaskan bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki potensi besar dalam pemberdayaan ekonomi umat. Salah satu contohnya adalah unit usaha kopi lokal bernama Kopi Sam yang berkembang di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong.

Menurut Edi, keberadaan usaha tersebut menjadi bukti bahwa masjid dapat mengambil peran lebih luas dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, tidak hanya sebagai pusat kegiatan ibadah.

“Saya mengajak masyarakat untuk datang dan mencicipi Kopi Sam di Masjid Agung ini, dan mungkin merasakan kenikmatan kopi yang berbeda dari tempat lain,” ujarnya usai meresmikan Lorong Pasar Ramadhan Tenggarong, Sabtu (1/3/2025).

Edi juga menyoroti kemajuan bisnis kopi lokal di Tenggarong yang semakin pesat. Saat ini, beberapa titik di wilayah tersebut memiliki barista yang telah dibina oleh Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan (Distransnaker) Kukar. Pelaku usaha kecil yang dibina ini dinilai berhasil mengembangkan usahanya.

“Saya berharap usaha kecil seperti ini dapat terus berkembang. Dinas Koperasi dan Bankaltimtara juga diharapkan lebih aktif dalam menyalurkan program Kredit Kukar Idaman, pinjaman tanpa bunga untuk pelaku usaha kecil,” tambahnya.

Bupati Edi menekankan bahwa kemudahan akses permodalan sangat dibutuhkan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Program Kredit Kukar Idaman diharapkan menjadi salah satu solusi untuk memberi dukungan finansial yang memadai bagi UMKM di Kukar.

Lebih lanjut, Edi mengungkapkan harapannya agar semakin banyak masjid di Kukar yang mengembangkan unit usaha serupa. Menurutnya, inisiatif ini dapat memberikan manfaat lebih luas, tidak hanya bagi jamaah masjid, tetapi juga masyarakat sekitar.

“Masjid memiliki potensi besar sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Selain sebagai tempat ibadah, masjid dapat menjadi wadah untuk usaha kecil, pelatihan keterampilan, dan pengembangan ekonomi berbasis komunitas. Jika ekonomi umat berkembang, kesejahteraan juga akan meningkat,” tuturnya.

Edi menutup dengan ajakan agar masjid-masjid di Kukar dapat mengelola unit usaha produktif yang mampu meningkatkan kesejahteraan jamaah serta memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *