Korban Galodo Tak Dikenali Dimakamkan Bersama di Agam

AGAM – Upaya penanganan dampak bencana banjir bandang atau galodo di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali memasuki fase yang penuh keharuan. Setelah lebih dari dua pekan menunggu proses identifikasi, sebanyak 10 jenazah korban yang tidak berhasil dikenali akhirnya dimakamkan secara massal pada Kamis (11/12/2025). Pemakaman ini dilakukan karena kondisi jenazah sudah melewati batas waktu penanganan medis di RSUD Lubuk Basung.

Kaposko DVI di RSUD Lubuk Basung, Kombes Wahono Edhi, menjelaskan bahwa seluruh jenazah telah berada di rumah sakit selama 14 hari tanpa adanya kecocokan identitas. “Sepuluh jenazah tersebut tidak teridentifikasi dan sudah 14 hari di RSUD Lubuk Basung, sehingga hari ini dilakukan pemakaman secara massal,” kata Wahono.

Meski telah dimakamkan, proses identifikasi masih terus berlanjut. Setiap jenazah telah diambil sampel DNA-nya dan dibandingkan dengan data yang tersimpan di pusat DVI Mabes Polri. Wahono menegaskan bahwa masyarakat yang kehilangan keluarga tetap dapat melapor ke posko untuk pencocokan lebih lanjut. “Sampel DNA-nya sudah kita ambil dan kita kirim ke DVI Mabes Polri, datanya disimpan di sana. Nanti kalau ada keluarga yang merasa kehilangan bisa dicocokkan DNA-nya,” imbuhnya.

Pemakaman dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Baru, Lubuk Basung, dan dilakukan dalam satu liang lahat panjang yang telah disiapkan sebelumnya. Sebelum prosesi penguburan, seluruh jenazah disalatkan di Masjid Nurul Falah dengan Kapolres Agam AKBP Muari bertindak sebagai imam. Suasana haru tampak menyelimuti prosesi yang dihadiri puluhan personel kepolisian dan tenaga relawan.

Personel BKO Polda Riau yang ditempatkan di lokasi juga turut mengawal rangkaian pemakaman. Selain itu, hadir sejumlah pejabat dan perwira tinggi, termasuk Kepala Pusat Identifikasi Bareskrim Polri Brigjen Pol Mashudi, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Pol dr Wahyu Hidayati, Direktur RSUD Lubuk Basung M Riko Krisman, serta beberapa pejabat dari Polda Sumbar dan Polda Riau. Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan kuatnya komitmen aparat dalam menangani bencana yang menimbulkan luka mendalam bagi masyarakat Agam.

Dari 10 jenazah yang dimakamkan, komposisinya terdiri atas tiga anak perempuan, tiga perempuan dewasa, dua laki-laki dewasa, serta dua anak laki-laki. Untuk memudahkan proses identifikasi lanjutan, masing-masing makam dipasangi nisan bernomor khusus, sesuai penomoran dari pihak rumah sakit dan tim DVI.

Berikut daftar penomoran makam tersebut:

Anak perempuan:

  • PM RSUD 30

  • PM RSUD 22

  • PM RSUD 17

Dewasa perempuan:

  • PM 23

  • PM 27

  • PM 28

Laki-laki dewasa:

  • PM 18

  • PM 29

Anak laki-laki:

  • PM 24

  • PM 25

Pemakaman massal ini menjadi pengingat pahit atas besarnya dampak bencana galodo yang melanda wilayah Sumatera Barat. Hingga kini, tim gabungan masih bekerja keras mencari korban lainnya serta memastikan proses identifikasi berjalan transparan, sehingga setiap jenazah dapat kembali kepada keluarga yang menunggu dengan penuh harap. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *