Korsleting Diduga Picu Kebakaran 14 Rumah di Kapuk Muara

JAKARTA – Kebakaran yang melanda permukiman padat di Kapuk Muara, Jakarta Utara, kembali menegaskan tingginya kerentanan kawasan hunian semipermanen terhadap risiko kebakaran. Insiden yang terjadi pada Minggu (21/12/2025) pagi itu menghanguskan sedikitnya 14 unit rumah dan berdampak pada puluhan warga yang terpaksa kehilangan tempat tinggal.

Peristiwa kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 05.55 WIB, saat sebagian besar warga masih berada di dalam rumah. Api dengan cepat menjalar di antara bangunan yang berdempetan, mayoritas berbahan semi permanen, sehingga membuat proses pemadaman membutuhkan pengerahan kekuatan maksimal dari petugas pemadam kebakaran.

“Jumlah yang terbakar 14 rumah semipermanen. Dugaan penyebab di duga korsleting listrik,” kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, Minggu (21/12/2025).

Menurut Gatot, pihaknya langsung merespons laporan warga dengan mengerahkan 11 unit mobil pemadam kebakaran beserta 55 personel ke lokasi kejadian. Petugas harus berjibaku dengan kondisi medan yang cukup sempit serta bangunan yang rapat, sehingga api sempat membesar sebelum akhirnya dapat dikendalikan.

Kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, dampaknya cukup besar terhadap warga sekitar. Sedikitnya 21 kepala keluarga atau 91 jiwa terdampak langsung akibat peristiwa tersebut. Mereka harus menyelamatkan diri sambil berusaha menyelamatkan barang-barang seadanya dari amukan api.

“Jiwa terselamatkan 21 KK 91 jiwa. Kerugian kurang lebih Rp 900 juta,” sebutnya.

Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 900 juta, mencakup kerusakan bangunan rumah beserta harta benda milik warga. Api baru berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 08.21 WIB, hampir dua setengah jam setelah kejadian pertama kali dilaporkan.

“Pemadaman berhasil dilaksanakan dalam keadaan aman,” ujarnya.

Kebakaran di Kapuk Muara ini kembali menyoroti persoalan klasik di kawasan padat penduduk Jakarta Utara, terutama terkait instalasi listrik yang tidak memenuhi standar keselamatan. Rumah-rumah semipermanen dengan sambungan listrik tidak resmi atau instalasi lama kerap menjadi pemicu korsleting yang berujung kebakaran.

Sejumlah warga mengaku kebakaran terjadi begitu cepat, membuat mereka tidak sempat menyelamatkan banyak barang berharga. Kondisi permukiman yang saling berhimpitan juga menyulitkan warga dan petugas untuk melakukan evakuasi secara cepat.

Peristiwa ini terjadi di tengah upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap bahaya kebakaran. Salah satu langkah yang tengah digencarkan adalah penyediaan alat pemadam api ringan (APAR) di tingkat rukun tetangga (RT), terutama di wilayah dengan kepadatan tinggi dan tingkat kerawanan kebakaran yang besar.

Petugas Gulkarmat Jakarta Utara mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap penggunaan listrik, khususnya pada rumah-rumah dengan instalasi lama atau tidak standar. Pemeriksaan berkala terhadap kabel dan peralatan listrik dinilai penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Saat ini, kondisi lokasi kebakaran telah dinyatakan aman. Warga terdampak masih membutuhkan bantuan, terutama terkait tempat tinggal sementara dan kebutuhan dasar lainnya. Aparat setempat bersama instansi terkait diharapkan dapat segera melakukan pendataan lanjutan dan penyaluran bantuan bagi para korban kebakaran. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *