Korut Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek, Seoul dan Tokyo Siaga Penuh
JAKARTA – Korea Utara (Korut) menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke perairan timur semenanjung Korea pada Kamis (12/9/2024) pagi waktu setempat. Situasi ini dilaporkan oleh Militer Korea Selatan (Korsel).
Melansir AFP, Kepala Staf Gabungan Seoul mengatakan telah mendeteksi beberapa “rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan ke Laut Timur atau Laut Jepang sekitar pukul 07:10 dari Pyongyang hari ini.”
Dikatakan bahwa pihaknya menganalisis rincian peluncuran dan “secara dekat berbagi informasi tentang rudal balistik Korea Utara dengan otoritas AS dan Jepang, sambil memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan untuk peluncuran lebih lanjut.”
Kementerian Pertahanan Jepang juga mengonfirmasi peluncuran setidaknya satu rudal balistik Korea Utara yang dicurigai dan meminta kapal peringatan penjaga pantai untuk berhati-hati.
Peluncuran ini adalah uji coba senjata pertama Pyongyang sejak 1 Juli, dan terjadi beberapa hari setelah negara yang terisolasi dan bersenjata nuklir itu menandai peringatan penting merayakan berdirinya rezim yang berkuasa.
Korea Utara secara teratur meluncurkan rudal sekitar 9 September, termasuk melakukan uji coba nuklir kelima pada hari yang sama pada tahun 2016.
Uji coba nuklir keenam negara itu dilakukan pada 3 September 2017.
Dalam pidato untuk menandai ulang tahun ke-76 pendiriannya minggu ini, pemimpin Kim Jong Un mengatakan negara itu bergerak untuk terus meningkatkan persenjataan nuklirnya.
“Korea Utara akan terus memperkuat kekuatan nuklirnya yang mampu sepenuhnya mengatasi tindakan mengancam yang diberlakukan oleh negara-negara pesaingnya yang bersenjata nuklir,” kata Kim.
Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan berada di salah satu titik terendah dalam beberapa tahun. Korea Utara baru-baru ini mengumumkan penyebaran 250 peluncur rudal balistik ke perbatasan selatannya.
Korea Utara juga telah membombardir Selatan dengan balon pembawa sampah, termasuk ledakan lima hari pekan lalu.
Korea Utara telah mengirim lebih dari 5.000 balon berisi sampah ke selatan sejak Mei, mengatakan mereka adalah pembalasan atas balon propaganda yang diluncurkan ke utara oleh aktivis Korea Selatan.
Sebagai tanggapan, Seoul telah menangguhkan kesepakatan militer yang mengurangi ketegangan dengan Pyongyang dan memulai kembali beberapa siaran propaganda dari pengeras suara di sepanjang perbatasan.
Selain itu, Korea Utara baru-baru ini memperkuat hubungan militer dengan Moskow. Para analis mengatakan Korea Utara dapat menguji dan meningkatkan produksi artileri dan rudal jelajah sebelum mengirimnya ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. []
Nur Quratul Nabila A