Kota Palu Targetkan Eliminasi TBC, Temukan 7.000 Kasus Suspek pada 2024

PALU – Angka orang diduga terinfeksi alias suspek tuberkulosis (TBC) di Kota Palu mencapai 82 persen dari total 9142 sampel sasaran yang dites. Atau kurang lebih berkisar di angka 7 ribuan kasus suspek yang tersebar di seantero wilayah Kota Palu per Oktober 2024.

Jumlah tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, dr. Rochmat Jasin Moenawar saat ditemui Radar Sulteng usai upacara memperingati hari kesehatan Nasional tahun 2024 yang dihelat di halaman kantor Walikota Palu, Selasa (12/11/2024).

“Kenapa kasus ini (TBC) menjadi prioritas, karena target Nasional itu, kita tahun 2030 eliminasi TBC. Indonesia jadi urutan kedua terbanyak TBC setelah India. Jadi makanya tekad dari pusat 2030 eliminasi TBC. Makanya kami melakukan gerakan-gerakan masif pencegahan supaya tidak terjadi lagi penularan TBC,” paparnya.

Untuk menuju eliminasi TBC di Indonesia, beberapa daerah sambung dia diberikan target untuk menemukan kasus TBC. Di Kota Palu sendiri pemerintah pusat memberikan target agar Dinkes menemukan jumlah kasus TBC sebanyak 9142 orang.

“Kalau semua daerah menemukan target yang sudah ditentukan pemerintah itu, Insya Allah kita eliminasi,” kata dia.

Dia berharap pihaknya dapat menemukan kasus TBC di Kota Palu hingga menembus angka 90 persen dari total target yang diberikan pemerintah pusat. Semakin banyak kasus ditemukan, semakin mudah Dinkes meminimalisir penyebaran kasus.

“Saat ini, untuk Puskesmas yang cukup bagus pendataannya itu, Puskesmas Mabelo Pura. Bisa mencapai 92 persenan sampai dengan Oktober 2024. Artinya apa ? Itu tadi, semakin banyak ditemukan kasus, semakin mudah kita melakukan identifikasi, maka semakin mudah melakukan intervensi dan semakin mudah kita mencegah,” paparnya.

Dinkes Kota Palu sendiri telah memiliki 4 alat canggih untuk memudahkan dalam mendeteksi kasus TBC. 4 alat itu ditempatkan di Puskesmas Pantoloan untuk mengcover wilayah bagian utara Kota Palu. Juga di Puskesmas Talise, Sangurara dan di Puskesmas Singgani untuk mengcover wilayah pusat kota.

Selain menggunakan alat canggih ini, Dinkes Kota Palu juga berupaya mendekatkan pelayanan bagi para penderita TBC.

“Kalau misalnya tidak bisa mereka datang ke Puskesmas, mereka didatangi oleh petugas untuk melakukan pemeriksaan,” jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya juga rutin melakukan sosialisasi. Termasuk gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Ini sebuah upaya untuk menekan angka penyebaran TBC di masyarakat.

Dalam kesempatan itu dia mengimbau kepada masyarakat, agar ketika mengalami batuk tetap mengenakan masker.

“Karena kita tidak tahu apakah batuk itu karena TBC atau tidak. Juga tetap menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) setiap hari,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Administrasi Umum, Sekretariat Daerah Kota Palu, Imran Lataha mengatakan pemerintah pusat memberikan penekanan pada tiga aspek dalam kesehatan, salah satunya penurunan kasus TBC.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berpesan kepada seluruh jajaran kesehatan, untuk berkontribusi maksimal mensukseskan program pemerintah tersebut” tutup dia. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *