KPU Kotim Ajak Masyarakat Tak Terlibat Money Politik
KOTAWARINGIN TIMUR – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengajak masyarakat menggunakan hak pilih sesuai hati nurani, bukan karena bayaran atau iming-iming dari pihak tertentu.
“Kita tentu berharap pemilih kita makin cerdas dan bisa memilih dengan hati nurani. Jangan mau menjadi pemilih yang transaksional dan mau dibayar,” kata Ketua KPU Kotawaringin Timur Sahlin saat debat kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur putaran ke dua di Gedung Serbaguna Sampit, Kamis (05/11).
Debat kandidat yang sudah digelar selama tiga kali merupakan upaya KPU memberi gambaran kepada masyarakat terkait pasangan calon peserta pemilu kepala daerah. Paparan visi dan misi maupun adu argumen pasangan calon akan menyuguhkan informasi bagi masyarakat sebagai pemilih.
Perdebatan antarpasangan calon adalah hal wajar yang akan menjadi bahan pertimbangan pemilih. Penajaman visi dan misi juga menjadi penting bagi masyarakat untuk menelaah secara mendalam calon kepala daerah yang akan mereka pilih.
“Debat ini menjadi pembicaraan pedagang sayur, pedagang ikan dan masyarakat. Artinya masyarakat memperhatikan ini, jadi silahkan pasangan calon menyampaikan materi sebaik-baiknya. Debat sengit itu wajar. Tapi, kita harus tetap menjaga keamanan dan ketertiban karena kita sekeluarga Kotawaringin Timur, bukan orang lain,” jelas Sahlin.
Pemilihan bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur diikuti empat pasang calon yaitu Djunaidy Drakel-Hariyanto (Djuara), H Supian Hadi-HM Taufiq Mukri (Sahati), Muhammad Arsyad-H Nadiansyah (Madani) dan Muhammad Rudini-H Supriadi (Zamrud).
Saat penetapan daftar pemilih tetap (2/10), jumlah pemilih yang masuk dalam DPT sebanyak 351.154 pemilih, terdiri dari 186.785 laki-laki dan 164.369 perempuan. Jika ditambah dengan pemilih tambahan atau DPTb-1 yang disahkan pada Rabu (28/10) lalu sebanyak 1.580 orang, maka total pemilih sebanyak 352.734 pemilih. []ANT