Krisis Transportasi Enggano, Pemerintah Turunkan Kapal dan Pesawat

JAKARTA  — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bantuan armada kapal Orca dan satu unit pesawat perintis untuk Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. Langkah cepat ini diambil menyusul krisis transportasi yang membuat sekitar 4 000 penduduk pulau terluar itu terisolasi selama berbulan-bulan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan komitmen tersebut usai bertemu Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di kantor KKP, Selasa (24/6/2025).

“Kita akan bantu pengangkutan secara temporer masyarakat Enggano yang ingin ke Bengkulu,” ujar Trenggono dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (25/6/2025).

Menurut Trenggono, KKP menyiapkan skema dua tahap:

  1. Jangka pendek – Menempatkan kapal patroli kelas Orca sebagai armada pengangkut darurat penumpang, logistik, dan hasil bumi (kopra, cengkeh, ikan karang). Kapal dijadwalkan dua kali seminggu Enggano–Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.

  2. Jangka menengah – Memperbantukan pesawat turboprop 19 seat milik maskapai perintis BUMN untuk rute Enggano–Bandara Fatmawati Soekarno, sembari menyiapkan revitalisasi dermaga dan runway pulau.

Kementerian Perhubungan dan TNI AL disebut akan berkolaborasi dalam penugasan awak, keselamatan, serta subsidi bahan bakar.

Gubernur Helmi Hasan menyambut baik keputusan itu dan menegaskan kesiapannya berkoordinasi lintas kementerian.

“Terima kasih atas perhatian khusus untuk masyarakat Enggano. Kapal pengangkut dan pesawat perintis sangat membantu mobilitas warga dan distribusi hasil bumi,” tutur Helmi.

Helmi membawa proposal senilai Rp 75 miliar—alokasi Belanja Modal KKP—untuk perbaikan dermaga Kahyapu, pembangunan cold storage, serta fasilitas tangkap ikan skala kecil.

Keterisolasian Enggano menjadi sorotan setelah sejumlah warga mengunggah keluhan di media sosial: kapal perintis rusak, dermaga dangkal, harga kebutuhan pokok melonjak, dan hasil pertanian tertahan. Tagar #SaveEnggano sempat menempati tren X (Twitter) nasional.

Presiden Prabowo Subianto merespons dengan menandatangani Instruksi Presiden tentang Percepatan Pembangunan Enggano, yang memuat 10 tugas kementerian terkait, mulai dari rehabilitasi infrastruktur hingga penguatan layanan kesehatan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkulu mencatat kerugian petani Enggano mencapai Rp 5 miliar dalam tiga bulan terakhir akibat tidak terserapnya komoditas. Kehadiran kapal Orca dan pesawat perintis diharapkan memangkas waktu tempuh menjadi tiga jam laut dan 45 menit udara, dibanding 10–12 jam kapal kayu sebelumnya.

Pemerintah daerah menargetkan rute terpadu ini mulai beroperasi awal Juli 2025, sembari menunggu penyesuaian jadwal pelayaran reguler Tol Laut. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *