Kukar Dipilih Wakili Kaltim Berkat Program Desa Berkelanjutan
24/05/2025
SAMARINDA – Kabupaten Kutai Kartanegara mendapat kepercayaan sebagai wakil Provinsi Kalimantan Timur dalam ajang Festival Bangun Desa Indonesia 2025. Forum nasional tersebut menjadi ruang bagi daerah-daerah untuk menampilkan inovasi dan keberhasilan dalam pembangunan desa yang dinilai berhasil menjawab tantangan zaman dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara, Arianto, menjelaskan bahwa keberhasilan Kukar dalam menjalankan program ketahanan pangan yang selaras dengan kebijakan nasional menjadi salah satu alasan utama penunjukan tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan pemerintah pusat mengenai alokasi minimal 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan telah dijalankan secara konsisten oleh seluruh desa di wilayahnya.
“Beberapa desa telah mulai menjalankan program ketahanan pangan secara berkelanjutan, sejalan dengan kebijakan nasional yang menetapkan alokasi minimal 20 persen Dana Desa untuk program ketahanan pangan,” ujar Arianto (24/05/2025), saat diwawancarai seusai acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih di Lamin Etam.
Ia menambahkan bahwa bentuk implementasi dari program ketahanan pangan ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik dan potensi masing-masing desa. Salah satu contoh yang menonjol berasal dari Desa Loa Duri Ilir di Kecamatan Loa Janan, yang telah menggunakan Dana Desa selama dua tahun terakhir untuk membangun kandang ayam petelur yang hasilnya memiliki nilai tambah.
“Yang membanggakan, telur yang dihasilkan bukan telur biasa, tapi telur probiotik bergizi tinggi yang juga ditujukan untuk mendukung penanganan stunting,” jelasnya.
Lebih dari sekadar produksi ternak, inisiatif ini turut melibatkan masyarakat secara aktif. Pemerintah desa memberikan dukungan kepada warga yang memiliki lahan agar dapat membangun kandang ayam sendiri, sehingga skala usaha dapat diperluas tanpa bergantung pada anggaran desa sepenuhnya. Telur-telur hasil produksi warga dipasarkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Loa Duri Ilir, yang telah menjalin kerja sama dengan berbagai jaringan ritel di wilayah Samarinda dan Tenggarong.
Melihat keberhasilan tersebut, pemerintah berencana mengusulkan Desa Loa Duri Ilir sebagai perwakilan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Lomba Desa Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Persiapan juga tengah dilakukan untuk menghadapi kompetisi di tingkat nasional yang akan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Festival Bangun Desa Indonesia 2025.
“Harapan kami, dana ketahanan pangan tidak lagi digunakan secara sporadis, tapi dikembangkan menjadi program jangka panjang yang berkelanjutan. Desa Loa Duri Ilir adalah bukti nyata bahwa hal itu bisa dicapai,” tegas Arianto.
Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar pembangunan daerah melalui program Kukar Idaman, yaitu Inovatif, Daya Saing, dan Mandiri, yang menjadikan potensi lokal sebagai poros utama dalam merancang masa depan desa yang lebih sejahtera dan tangguh.
Penulis: Slamet