Kukar Dorong Kewirausahaan Daur Ulang Sampah Jadi Berkah, Desa Jadi Mandiri

ADVERTORIAL Dalam rangka mewujudkan pembangunan desa yang maju dan berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bersama EO Sinar Intan menggelar “Workshop Kewirausahaan Daur Ulang Sampah dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa” selama dua hari, (22–23/10/2025), di Aula Pertemuan Desa Beloro, Kecamatan Sebulu.

Workshop ini merupakan bagian dari Program Kukar Idaman Terbaik, yang bertujuan meningkatkan literasi lingkungan dan mendorong tumbuhnya industri kreatif berbasis daur ulang di tingkat desa. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah kecamatan, kepala desa, hingga masyarakat umum.

Sekretaris DPMD Kukar, Mohammad Yusran Darma, membuka acara secara resmi dan menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki dampak komprehensif. “Bukan hanya mengelola sampah, tapi juga membangun kreativitas masyarakat dan meningkatkan nilai tambah ekonomi,” ujarnya, (22/10/2025). Ia juga mengajak seluruh keluarga dan lembaga desa untuk aktif mendukung kegiatan ini.

Kepala PMD Kukar, Arianto, dalam sambutannya secara daring, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan bagi pemerintahan desa sebagai ujung tombak pembangunan. Ia mendorong agar hasil workshop ditindaklanjuti dengan program serupa di desa masing-masing. “Potensi lokal harus jadi kekuatan utama,” tegasnya.

Kepala Desa Beloro, Muhammad Muhtar, menyebut workshop ini sebagai langkah baru yang menjanjikan. “Kami terbiasa dengan pelatihan makanan, sekarang saatnya beralih ke pengolahan sampah. Ini akan jadi potensi desa,” katanya.

Ibu Henny dari EO Sinar Intan menambahkan bahwa pelatihan akan fokus pada bahan sederhana seperti styrofoam, buah, dan stik es krim. “Kreativitas bisa lahir dari hal kecil. Produk desa bahkan pernah dikirim ke Jerman,” ungkapnya.

Kasi PMD Kecamatan Sebulu, Alpian, menekankan pentingnya keberlanjutan. Ia menyebut bahwa pelatihan ini sejalan dengan perjanjian kinerja kecamatan dalam mendampingi masyarakat. “Barang yang tidak bermanfaat bisa jadi bernilai. Tapi harus ada semangat untuk terus berproduksi,” ujarnya.

Setelah pembukaan dan sambutan, peserta mengikuti sesi pelatihan intensif selama dua hari. Narasumber memberikan materi dan praktik langsung tentang cara mengolah sampah menjadi produk kreatif seperti bunga, hiasan, dan kerajinan tangan lainnya.

Workshop ini diharapkan mampu membuka peluang usaha baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjadikan desa-desa di Kukar sebagai pusat inovasi daur ulang. Dengan semangat gotong royong dan dukungan lintas sektor, Kukar membuktikan bahwa sampah bukan akhir, tapi awal dari perubahan. []

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *