Kukar Peringkat Pertama Dalam Implementasi DBON

ADV LIPSUSKutai Kartanegara (Kukar) menduduki peringkat pertama dalam mengimplementasikan Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD) di daerah, baik di tingkat provinsi maupun kota dan kabupaten.

Menyikapi capaian tersebut, Totok Heru Subroto Asisten III Setkab Kukar didampingi Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar Aji Ali Husni mengatakan untuk konsep DBON harus direalisasikan setiap daerah

Totok Heru menuturkan jika mau suatu perubahan besar terjadi maka harus ada kerja sama, kerja gotong royong kolaborasi, karena yang dikoordinasikan yang digerakkan ini tidak hanya satu dua tapi banyak ada olahraga sendiri, industri, pariwisata, ada kesehatan, akademik kalangan kampus, pendidikan, perdagangan, kawasan permukiman, pekerjaan umum  dan dampaknya itu menjadi tujuan akhir

“Makanya dibentuklah DBON ini, untuk di tingkat kabupaten namanya DBOD, intinya kalau mau ada perubahan besar harus ada kerja keroyokan,” ungkapnya usai menerima kunjungan Deputi III Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) dalam kegiatan sosialisasi DBON di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, kemarin (03/08/2023).

Ia menambahkan Visi dari DBON ini adalah guna membentuk manusia yang bugar berkarakter, unggul serta berprestasi tingkat dunia.

Totok menjelaskan bahwa fungsi koordinasi harus dilakukan oleh gubernur bupati dan walikota melihat Kutai Kartanegara baru pertama yang membentuk DBOD-nya di Kalimantan Timur

“Karena ini barang baru kami belum menyentuh (terkait penganggaran) kesitu meskipun sudah ada RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah, red) sudah berkoordinasi untuk sepemikiran perubahan besar itu kami belum, artinya apa misalnya dalam hal pembagian kerja di bagian anggaran itu kan masih sendiri-sendiri dan masih sporadis, dikit-dikit kalau menyinggung olahraga pasti itu Dispora, padahal ukuran masing-masing terkait olahraga ada di dinas teknis lainnya,” jelasnya.

Melanjutkan konsep DBOD itu, Asisten III bersama Dispora segera berkoordinasi dengan Bupati Edi Damansyah katanya ka akan mensosialisasikan kembali di lingkup kabupaten.

Paslanya ada 14 cabang olahraga yang masuk dalam DBON, sehingga pihaknya menegaskan hal tersebut tidak menjadi patokan dan bisa saja berubah menyesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.

“Ke-14 cabang olahraga itu adalah bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistic dan pencak silat, ” imbuhnya.

Dilanjutkan, 14 cabang olahraga itu merupakan target-target nasional. “14 cabang itu tidak saklek kalau dalam perjalanan ada yang menurun kemudian ada yang potensi yang muncul itu bisa masuk itu tetap dievaluasi bisa ditambah bisa jadi bisa berkembang masih,” pungkas Totok.

Penulis : Frida | Editor : Eka Mustari Beduttang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *