La Ode Minta Pemkot Balikpapan Evaluasi Proyek Pasar Klandasan

SAMARINDA – Pemerintah Kota Balikpapan kembali melanjutkan tahapan revitalisasi pasar Klandasan pada tahun ini dengan membangun blok D yang akan difungsikan sebagai area pedagang sayur dan buah. Untuk pelaksanaan pembangunan tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp9 miliar. Langkah ini mendapat tanggapan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, La Ode Nasir, yang merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Balikpapan.
Saat ditemui awak media di Samarinda pada Jumat (30/05/2025), La Ode menyatakan bahwa revitalisasi pasar sebaiknya tidak menjadi alasan untuk menggusur para pedagang tanpa memberikan solusi yang layak. Ia menegaskan bahwa pembaruan infrastruktur pasar seharusnya tidak menimbulkan persoalan sosial baru yang justru merugikan para pelaku usaha kecil yang selama ini menggantungkan hidup dari aktivitas pasar.
“Revitalisasi jangan sampai jadi alasan menggusur pedagang tanpa solusi,” ujarnya.
La Ode, yang juga duduk di Komisi I DPRD Kaltim, menegaskan dukungannya terhadap rencana pembangunan tersebut, namun ia menekankan pentingnya melibatkan para pedagang sebagai bagian dari proses. Menurutnya, para pedagang tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan, melainkan harus dilibatkan dan diperhatikan nasibnya.
“Pemerintah Kota harus memikirkan dampak sosialnya jangan hanya revitalisasi fisik, tapi para pedagang justru jadi korban,” katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu juga menyoroti sejumlah aspek teknis dalam penataan pasar, termasuk persoalan lokasi parkir yang dianggap terlalu jauh dari area perdagangan. Menurutnya, hal ini bisa mempersulit pengunjung dan berdampak pada penurunan pendapatan pedagang.
“Saya kurang sependapat kalau parkir terlalu jauh, itu akan menjadi keluhan masyarakat dan bisa berdampak pada omzet para pedagang,” tuturnya.
Ia pun meminta Pemerintah Kota Balikpapan untuk mengevaluasi kembali seluruh aspek proyek revitalisasi pasar Klandasan agar tidak menimbulkan persoalan baru di kemudian hari. Ia memastikan bahwa pihaknya di DPRD Kaltim akan terus mengawal proses ini agar tetap berpihak kepada kepentingan pedagang.
“Kami semua ingin pasar ini lebih baik, tapi juga tidak boleh mengorbankan mereka yang selama ini hidup dari tempat itu,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, pasar Klandasan memiliki potensi untuk menjadi pasar unggulan kedua setelah pasar Pandansari di Balikpapan. Ia berharap melalui revitalisasi yang tepat, pasar Klandasan bisa menjadi pusat perdagangan yang nyaman dan diminati masyarakat.
“Harapannya, revitalisasi pasar Klandasan Balikpapan bisa jadi nomor dua setelah Pandansari dan pedagannya harus diberi ruang untuk tumbuh,” tutup La Ode.
Penulis: Slamet