Lanal Kepulauan Aru Amankan Satu Ton Minuman Keras Ilegal

AMBON – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kepulauan Aru, Maluku, berhasil mengamankan satu ton minuman keras ilegal yang diduga akan diselundupkan melalui jalur laut. Ribuan liter minuman beralkohol jenis sopi ini ditemukan dalam operasi penegakan hukum terhadap aktivitas ilegal di wilayah kerja Lanal Aru.
Komandan Lanal Aru, Letkol Laut (P) Sriadi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon pada Rabu (12/2/2025), menyatakan bahwa seluruh barang bukti minuman keras tersebut akan segera dimusnahkan.
Operasi dimulai saat personel pengamanan pelabuhan Lanal Aru melakukan pemeriksaan terhadap kapal KM Sabuk Nusantara 60 yang bersandar di Pelabuhan Umum Yos Soedarso, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. Kapal tersebut tengah melakukan proses embarkasi dan debarkasi penumpang serta bongkar muatan barang.
Petugas yang melakukan pemeriksaan menemukan lima kardus dan satu jeriken berkapasitas 35 liter berisi minuman keras lokal jenis sopi. Kecurigaan semakin meningkat setelah dilakukan penyisiran di sejumlah ruangan kapal, yang kemudian mengungkap lebih banyak lagi minuman keras yang disembunyikan di dalam karung. Barang-barang tersebut kemudian diamankan di Kapal Angkatan Laut (KAL) Pulau Trangan III-09-06.
Dari hasil pengamanan, petugas menemukan total 1.000 liter atau satu ton minuman keras jenis sopi. Barang bukti terdiri dari 17 karung, tujuh kardus minuman, 11 jeriken berkapasitas 35 liter, 150 botol air mineral berisi 500 mililiter, serta 200 kantong plastik berisi satu liter minuman keras.
Asal dan Tujuan Minuman Keras
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa minuman keras tersebut berasal dari Tepa, Kabupaten Maluku Barat Daya, dan rencananya akan didistribusikan ke agen-agen di Kota Dobo untuk dipasarkan menjelang libur panjang.
Letkol Laut (P) Sriadi menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan terhadap kapal-kapal yang bersandar di Pelabuhan Umum Yos Soedarso Dobo guna meminimalkan penyelundupan minuman keras dan barang terlarang lainnya.
“Peredaran minuman keras ilegal sering menjadi pemicu berbagai insiden, seperti kecelakaan, kerusuhan, dan perkelahian di masyarakat. Oleh karena itu, pengawasan harus diperketat untuk mencegah dampak negatifnya di wilayah ini,” ujar Sriadi.
Dengan temuan ini, Lanal Aru akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan untuk memastikan keamanan serta ketertiban di wilayah Kepulauan Aru, terutama menjelang perayaan dan libur panjang yang sering dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menyelundupkan barang terlarang. []
Nur Quratul Nabila A