Lawan Arus dan Berkelahi, Pengemudi Ojol Disanksi

JAKARTA – Sebuah video pertikaian antara seorang pengemudi ojek online dan warga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, menjadi perhatian publik setelah tersebar luas di media sosial. Aksi saling pukul yang terjadi di tengah jalan umum itu memunculkan kecaman sekaligus kekhawatiran terhadap meningkatnya agresivitas di jalanan ibu kota.

Dalam rekaman yang viral tersebut, narasi awal menyebutkan bahwa perselisihan bermula ketika pengemudi ojek online diduga melawan arus lalu lintas. Seorang warga yang melihat pelanggaran tersebut menegur sang pengemudi. Namun, teguran itu justru berujung perdebatan panas. Pengemudi ojol yang terlihat mengenakan helm putih dalam video tampak tidak terima ditegur dan langsung melayangkan pukulan ke arah warga, persis di depan sebuah mobil yang hendak melintas.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut berusaha melerai, namun situasi terlanjur memanas. Video itu kemudian menyebar cepat di berbagai platform media sosial dan memicu kritik terkait etika berkendara para pengguna jalan, termasuk pengemudi layanan transportasi berbasis aplikasi.

Menanggapi kejadian itu, pihak Grab Indonesia langsung memberikan pernyataan resmi. Mereka menyampaikan penyesalan dan memastikan bahwa langkah penanganan terhadap mitra pengemudi telah dilakukan.

“Pertama-tama, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Sebagai informasi, mitra pengemudi yang bersangkutan telah kami nonaktifkan sementara sejak laporan diterima,” ujar Grab Indonesia saat dihubungi pada Rabu (03/12/2025).

Grab menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi pada Jumat (28/11/2025) malam. Pihak perusahaan pun telah memulai rangkaian pemeriksaan internal untuk memastikan kronologi serta menilai pelanggaran yang dilakukan pengemudi tersebut.

“Mitra pengemudi yang bersangkutan juga telah menjalani pemeriksaan internal dan proses investigasi masih terus berjalan,” lanjut pihak Grab.

Perusahaan menegaskan kembali komitmennya terhadap tata tertib lalu lintas dan perilaku mitra. Grab menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak memberikan toleransi terhadap seluruh bentuk pelanggaran, baik yang terkait dengan aturan berkendara maupun sikap yang bertentangan dengan standar etik perusahaan.

“Tidak menoleransi pelanggaran lalu lintas apapun termasuk tindakan berkendara melawan arus. Kami juga tidak menoleransi tindakan apa pun yang tidak sesuai dengan Kode Etik Mitra Grab,” jelas pernyataan itu.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pengguna platform kami.”

Insiden ini menambah daftar kasus pelanggaran lalu lintas yang berujung pertikaian fisik dan menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran, kesabaran, dan disiplin saat berkendara. Selain menanti hasil investigasi Grab, publik juga berharap kejadian serupa dapat dicegah melalui edukasi dan penegakan aturan yang lebih tegas. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *