Lima Tentara Israel Bunuh Diri dalam Dua Pekan, Lonjakan Didorong Trauma Perang Gaza

YERUSALEM – Sedikitnya lima prajurit Israel dilaporkan meninggal dunia akibat bunuh diri dalam dua pekan terakhir.

Mereka terdiri atas tentara wajib militer maupun prajurit cadangan, sebagian di antaranya baru saja dibebastugaskan setelah menjalani penempatan tempur jangka panjang di Jalur Gaza dan wilayah konflik lainnya.

Data militer menyebutkan bahwa angka bunuh diri dalam tubuh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus meningkat sejak Israel melancarkan operasi militer ke Gaza pasca-serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sepanjang 2023, IDF mencatat tujuh kasus bunuh diri. Sementara itu, hingga pertengahan 2025, telah tercatat 21 kasus serupa dan 20 insiden lainnya yang sedang dalam proses verifikasi.

Salah satu kasus terbaru melibatkan seorang pemuda Norwegia berusia 19 tahun, yang pindah ke Israel untuk bergabung dengan IDF kurang dari setahun lalu dan masih dalam masa pelatihan.

Selain itu, seorang prajurit dari Brigade Golani dilaporkan menembak dirinya sendiri di Pangkalan Sde Teiman, sementara prajurit cadangan bernama Daniel Edri membakar diri setelah didiagnosis menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD).

“Perang ini juga membunuh jiwa,” kata Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel, seperti dikutip dari RT.

Ia mendesak pemerintah agar lebih serius menangani persoalan kesehatan mental di lingkungan militer.

Konflik berkepanjangan di Gaza, yang kini memasuki bulan ke-21, dinilai memberi tekanan berat kepada pasukan Israel.

Sejak operasi dimulai, 893 tentara Israel dilaporkan tewas, di samping 1.200 warga sipil Israel yang menjadi korban serangan Hamas. Sementara itu, korban jiwa di pihak Palestina dilaporkan mendekati 59.000 orang. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *