Pelayanan Haji Terganggu Gara-Gara Listrik
NUNUKAN – Seringnya listrik mati tanpa jadwal yang jelas membuat sebagian warga Nunukan mengeluh karena aktivias mereka terganggu. Salah satu layanan masyarakat yang mengalami gangguan tersebut adalah layanan pendaftaran haji.
Humas Kantor Agama Nunukan Sayid Abdullah mengatakan, seringnya mati lampu membuat layanan yang berbasis online tersebut mengalami kendala. “Akhir-akhir ini sering mati lampu sehingga pelayanan kita terganggu. Karena semua sistemnya online. Baik haji keuangan perencanaan bahkan kehumasan semua menggunakan online, jadi semua terkendala,” ujarnya, Rabu (29/04/2015).
Akibat dari listrik mati membuat warga yang akan mendaftar haji terpaksa menunggu hingga listrik nyala kembali. Salah satu warga Sebatik induk yang akan mendaftar naik haji adalah Rahma yang sejak pagi telah menunggu di kantor Departemen Agama. Diakuinya terpaksa menunggu daripada harus kembali lagi mengingat letak rumahnya yang jauh. Ongkos ke sini ya mau 250 ribu kalau tiga orang sudah berapa. Yah terpaksa menunggu dari pada balik lagi. Rencananya kita mau daftar haji dua orang,” ujarnya.
Sementara Manager Rayon PLN Nunukan Uris Madan mengaku pihak PLN masih terus membuka pendaftaran baru mengingat hal tersebut merupakan program dari pusat, meskipun cadangan daya saat ini sangat riskan. PLN rencananya akan membangun pembangkit yang mampu mensuplai daya hingga 12 MW di Pulau Sebatik dan Nunukan.
Sementara saat ini daya yang dihasilkan oleh PLTM Sebaung maupun NUNUKAN – Seringnya listrik mati tanpa jadwal yang jelas membuat sebagian warga Nunukan mengeluh karena aktivias mereka terganggu. Salah satu layanan masyarakat yang mengalami gangguan tersebut adalah layanan pendaftaran haji.
Humas Kantor Agama Nunukan Sayid Abdullah mengatakan, seringnya mati lampu membuat layanan yang berbasis online tersebut mengalami kendala. “Akhir-akhir ini sering mati lampu sehingga pelayanan kita terganggu. Karena semua sistemnya online. Baik haji keuangan perencanaan bahkan kehumasan semua menggunakan online, jadi semua terkendala,” ujarnya, Rabu (29/04/2015).
Akibat dari listrik mati membuat warga yang akan mendaftar haji terpaksa menunggu hingga listrik nyala kembali. Salah satu warga Sebatik induk yang akan mendaftar naik haji adalah Rahma yang sejak pagi telah menunggu di kantor Departemen Agama. Diakuinya terpaksa menunggu daripada harus kembali lagi mengingat letak rumahnya yang jauh. Ongkos ke sini ya mau 250 ribu kalau tiga orang sudah berapa. Yah terpaksa menunggu dari pada balik lagi. Rencananya kita mau daftar haji dua orang,” ujarnya.
Sementara Manager Rayon PLN Nunukan Uris Madan mengaku pihak PLN masih terus membuka pendaftaran baru mengingat hal tersebut merupakan program dari pusat, meskipun cadangan daya saat ini sangat riskan. PLN rencananya akan membangun pembangkit yang mampu mensuplai daya hingga 12 MW di Pulau Sebatik dan Nunukan.
Sementara saat ini daya yang dihasilkan oleh PLTM Sebaung maupun PLTD Sei Fatimah untuk mengaliri warga hanya 13 MW. “Kita punya daya Sebaung 8 MW, Sei Bilal 2,5MW di Sebatik ada 1,5 MW, jadi masih ada kelebihan 1,5 MW.Kalu disitem kamig sudah lampu kuninglah. Tapi kita jangan sampai menyetop pelayanan penyambungan terutama kepada masyarakat yang belum terlayani,” ujar Uris Madan beberapa waktu lalu. [] KK
Sei Fatimah untuk mengaliri warga hanya 13 MW. “Kita punya daya Sebaung 8 MW, Sei Bilal 2,5MW di Sebatik ada 1,5 MW, jadi masih ada kelebihan 1,5 MW.Kalu disitem kamig sudah lampu kuninglah. Tapi kita jangan sampai menyetop pelayanan penyambungan terutama kepada masyarakat yang belum terlayani,” ujar Uris Madan beberapa waktu lalu. [] KK