Loh Sumber: 53 Situs Sejarah, Satu Visi Wisata Nusantara

KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kecamatan Loa Kulu menyoroti potensi strategis Desa Loh Sumber yang dinilai memiliki keunggulan menyeluruh di berbagai sektor. Tidak hanya dikenal dengan hasil pertaniannya yang menjanjikan, desa ini juga menyimpan kekayaan budaya serta situs sejarah yang potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Camat Loa Kulu, Khairuddinata, saat menghadiri kegiatan Sedekah Bumi di Desa Loh Sumber, Sabtu (24/05/2025). Ia menyebutkan bahwa potensi desa ini tergolong lengkap, meliputi aspek agraria, wisata, dan kebudayaan.

“Loh Sumber ini lengkaplah. Potensi wisatanya ada, potensi pertaniannya ada, potensi budayanya juga ada,” ujarnya.
Salah satu daya tarik utama yang kini mulai dilirik adalah keberadaan situs sejarah, khususnya Tugu Pembantaian Jepang yang menjadi saksi bisu tragedi masa penjajahan. Situs ini bahkan telah disampaikan secara resmi kepada otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari warisan sejarah yang patut diangkat.
Tak hanya satu, Khairuddinata mengungkapkan bahwa pihak kecamatan telah memetakan sejumlah lokasi penting lainnya di desa tersebut. “Kami sempat memetakan di Loh Sumber itu ada beberapa situs sejarah yang alhamdulillah di 2018 itu dari Dinas Pariwisata Provinsi membawa wisatawan sini sebagai tujuan destinasinya,” terangnya. Total ada sekitar 53 titik situs sejarah yang telah teridentifikasi di wilayah ini.
Di samping kekayaan sejarah, kekuatan budaya desa juga menjadi nilai unggul. Kesenian tradisional seperti kuda lumping, reog, dan jathilan masih hidup dalam keseharian masyarakat. Tradisi lokal seperti Sedekah Bumi juga menjadi ajang pelestarian nilai-nilai budaya Jawa yang diwariskan antargenerasi.
Selain itu, potensi wisata alam juga tak kalah menjanjikan. Agrowisata Mampatama menjadi salah satu aset yang sedang dikembangkan, dengan peluang kerja sama bersama pihak swasta seperti PT Multi Harapan Utama (MHU).
Pemerintah kecamatan terus aktif menginformasikan kekayaan tersebut kepada pemerintah kabupaten dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk saat berinteraksi dengan jajaran IKN. “Kita cuman tugas memberikan informasi misalnya kepada pemerintah kabupaten, bahkan ke IKN pun. Saat kita misalnya ada, bukan hanya kunjungan ya, ketemu di rapat atau pas kunjungan itu kita selalu sampaikan Loa Kulu. Kenapa? Karena Loa Kulu adalah salah satu bagian IKN,” tegas Khairuddinata.
Dengan integrasi potensi agrikultur, kebudayaan, dan sejarah, Desa Loh Sumber kini dipandang sebagai wilayah strategis yang siap tumbuh menjadi destinasi unggulan baru di jantung Kalimantan Timur.[]
Penulis: Suryono
Penyunting: Enggal Triya Amukti