Longsor Terjang Kebumen, Dua Warga Tewas dan Empat Terluka
KEBUMEN – Dua warga Desa Jemur, Pejagoan, Kabupaten Kebumen, meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor yang terjadi pada Sabtu malam (9/11/2024). Korban yang meninggal adalah Novi Nugrahtati (27) dan Muhammad Abian (6), yang ditemukan oleh tim SAR pada Minggu pagi (10/11/2024), setelah tertimbun tanah longsor.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Udy Cahyono, menjelaskan bahwa kedua korban berhasil ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB hingga 11.00 WIB. Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan mesin pompa untuk mempermudah pencarian.
“Korban pertama, Muhammad Abian, dievakuasi pada pukul 10.35 WIB, dan korban kedua, Novi Nugrahtati, dievakuasi pada pukul 10.43 WIB. Kedua korban kemudian dibawa ke rumah keluarga untuk dilakukan pemulasaraan,” kata Udy Cahyono, dikutip dari Antara, Minggu (10/11/2024).
Longsor yang terjadi di Desa Jemur, Pejagoan, disebabkan oleh hujan deras yang melanda wilayah Kebumen sejak siang hari hingga malam hari. Bukit di belakang rumah korban mengalami longsor dan menimpa rumah pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Selain di Desa Jemur, longsor juga terjadi di Desa Giripurno, Kecamatan Karanganyar. Longsor ini menimpa rumah milik Marsino, yang menyebabkan rumah roboh dan mengakibatkan empat orang terluka. Beruntung, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, keempat korban dapat pulang dengan selamat.
Selain tanah longsor, hujan deras yang disertai angin kencang juga menyebabkan beberapa bencana lain di Kabupaten Kebumen. Beberapa tanggul jebol, tanah longsor terjadi di beberapa wilayah, dan banyak pohon tumbang. Pihak BPBD terus memantau kondisi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana.
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam seperti tanah longsor, mengingat kondisi cuaca yang ekstrem di beberapa wilayah Kebumen.
Masyarakat juga diingatkan untuk segera melapor ke BPBD jika menemukan tanda-tanda bahaya seperti retakan pada tanah atau tebing yang rawan longsor. []
Nur Quratul Nabila A