LPADKT Genap 25 Tahun, Kaltim Beri Apresiasi

SAMARINDA – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-25 Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur (LPADKT) berlangsung meriah di Plenary Hall Sempaja, Kota Samarinda. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Rudy Mas’ud, dan Wakil Gubernur Seno Aji, sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap peran pemuda adat dalam menjaga identitas, kebudayaan, serta mendukung pembangunan daerah.

HUT ke-25 LPADKT menjadi momentum refleksi dan konsolidasi organisasi. Perayaan ini diwarnai dengan beragam pertunjukan seni budaya khas Dayak, pidato kebangsaan, serta sesi silaturahmi antar tokoh masyarakat adat dari berbagai daerah di Kalimantan Timur.

Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud bersama Wakil Gubernur Seno Aji, Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakil Wali Kota Saifuddin Zuhri, serta Wakil Bupati Kutai Timur H Mahyunadi. Hadir pula jajaran Forkopimda Kaltim, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional sekaligus Anggota DPD RI asal Kalimantan Utara Martin Billa, para tokoh masyarakat dan adat Dayak dari Kaltim dan Kaltara, serta perwakilan paguyuban dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur.

Dalam sambutannya, Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi LPADKT.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-25 untuk LPADKT,” ucap Rudy Mas’ud.
Ia menambahkan, “25 tahun merupakan usia perak, luar biasa. Tentu usia yang sangat dewasa, usia yang sangat matang, dan tentunya cukup kenyang dengan pengalaman serta secara konsisten mengawal sejarah dan pembangunan Kalimantan Timur.”

LPADKT telah menjadi bagian penting dalam mengawal keberagaman budaya dan menjaga keharmonisan sosial di Kaltim. Organisasi ini juga dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan masyarakat adat serta turut serta dalam menyukseskan pembangunan, khususnya menjelang perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan.

Pemprov Kaltim menyatakan akan terus menjalin kemitraan dengan LPADKT dan ormas-ormas adat lainnya untuk memperkuat jati diri daerah dan memastikan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan bagi semua kalangan, termasuk komunitas adat.

Perayaan ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Dayak, namun juga pengingat bahwa semangat gotong royong dan kebudayaan lokal tetap menjadi pondasi dalam membangun Kalimantan Timur yang maju dan bermartabat. Tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun menjadi sumber inspirasi dalam memperkuat jati diri daerah serta mempererat persatuan di tengah keberagaman. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus melestarikan budaya Dayak melalui berbagai program pelindungan warisan budaya dan pemberdayaan komunitas adat. Selain itu, keterlibatan generasi muda dalam pelestarian budaya juga didorong, agar kekayaan budaya ini tetap hidup dan relevan di masa depan sebagai bagian dari identitas Kalimantan Timur.[]

Rifky Irlika Akbar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *