Lurah Melayu Tegaskan Komitmen pada Pengelolaan Dana RT yang Transparan
KUTAI KARTANEGARA – Kelurahan Melayu, yang memiliki jumlah Rukun Tetangga (RT) terbanyak kedua di Kecamatan Tenggarong, terus meningkatkan upaya dalam pengelolaan dana RT secara efektif dan transparan. Dengan total 47 RT, pengelolaan dana ini menjadi komponen penting dalam mendukung pembangunan dan berbagai kegiatan masyarakat.
Lurah Melayu, Aditiya, menjelaskan bahwa pengelolaan dana RT dilakukan dengan prinsip transparansi dan pengawasan ketat. “Kami rutin memonitor penggunaan dana melalui komunikasi intens dengan Ketua RT. Pelaporan yang mencakup dokumentasi foto, laporan tertulis, hingga laporan kegiatan menjadi alat utama untuk memastikan dana digunakan sesuai ketentuan,” ujar Aditiya saat ditemui di Tenggarong, Selasa (3/12/2024).
Salah satu prioritas penggunaan dana RT adalah perbaikan infrastruktur skala kecil yang berdampak langsung pada aktivitas warga. Dari total anggaran yang dialokasikan, sekitar 10% atau Rp10 juta digunakan untuk kebutuhan seperti penambalan jalan atau perbaikan jembatan kecil. “Untuk infrastruktur besar seperti pengaspalan jalan atau pembangunan jembatan besar, itu menjadi kewenangan kecamatan atau dinas terkait. Namun, dana RT kami manfaatkan untuk kebutuhan kecil yang penting bagi warga, biasanya dilakukan melalui gotong royong,” ungkapnya.
Aditiya menambahkan bahwa program yang dijalankan setiap RT disesuaikan dengan prioritas kebutuhan yang diusulkan warga. Pendekatan ini, menurutnya, membuat pembangunan lebih tepat sasaran. “Setiap RT memiliki kebutuhan yang berbeda. Ada yang memprioritaskan infrastruktur, sementara yang lain fokus pada kegiatan sosial atau kebersihan lingkungan. Semua berdasarkan usulan warga, sehingga manfaatnya benar-benar terasa langsung,” jelasnya.
Meski ada tantangan dalam mengelola jumlah RT yang cukup besar, Aditiya menekankan pentingnya komunikasi antara kelurahan dan Ketua RT. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi kunci utama dalam menyelesaikan berbagai masalah di masing-masing wilayah. “Keluhan warga biasanya terkait kondisi wilayah dan kebutuhan mendesak. Namun, secara umum, semua RT di Kelurahan Melayu mampu menjalankan program sesuai harapan. Kami selalu memfasilitasi agar kegiatan berjalan lancar,” tambahnya.
Kelurahan Melayu juga mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana RT. Dengan jumlah RT yang besar, koordinasi menjadi tantangan tersendiri. Namun, Aditiya memastikan semua program berjalan sesuai rencana dan melibatkan partisipasi warga. “Kami berharap program-program yang dilaksanakan tidak hanya memenuhi kebutuhan warga tetapi juga membangun semangat kebersamaan. Transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Kelurahan Melayu dalam memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan dana RT yang efektif. Diharapkan, program ini dapat menjadi model pengelolaan dana RT yang memberikan manfaat nyata dan mendukung kesejahteraan warga secara berkelanjutan. []
Penulis: Slamet/ Penyunting: Sulaiman