Mahasiswa Akan Gelar Aksi “Indonesia Gelap” di Depan Istana Merdeka, Desak Pemerintah Tanggung Jawab

JAKARTA – Sejumlah elemen mahasiswa berencana menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025). Salah satu kelompok yang akan turut serta dalam aksi ini adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Koordinator Aksi BEM UI, Muhammad Rafid Naufal Abrar, menyatakan bahwa tujuan utama demonstrasi ini adalah menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kondisi negara yang dinilai semakin memburuk.
“Aksi ini digelar untuk menyikapi berbagai kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan tidak memenuhi prinsip demokrasi serta keadilan,” ujar Rafid kepada wartawan, Minggu (16/2/2025) malam.
Menurutnya, rombongan mahasiswa dari UI akan berangkat dari Depok menuju Istana Negara sekitar pukul 11.00 WIB.
Dalam aksi ini, para mahasiswa mengusung lima tuntutan utama yang mereka nilai krusial bagi kesejahteraan masyarakat.
1. Pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 – Mahasiswa menilai kebijakan ini, yang mengatur efisiensi anggaran negara, tidak berpihak kepada rakyat dan berpotensi menghambat layanan publik.
2. Penolakan Pasal dalam RUU Minerba – Mereka mendesak pemerintah menghapus pasal yang mengizinkan perguruan tinggi mengelola tambang, guna menjaga independensi akademik.
3. Pencairan Tunjangan Dosen dan Tenaga Pendidik – Mahasiswa meminta pemerintah memastikan tunjangan bagi tenaga pendidik diberikan tanpa hambatan birokrasi atau pemotongan.
4. Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis (MBG) – Mereka menuntut pemerintah meninjau kembali pelaksanaan program ini serta mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
5. Pembuatan Kebijakan Berbasis Riset – Mahasiswa mendesak pemerintah untuk berhenti mengeluarkan kebijakan yang tidak didasarkan pada riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Aksi ini mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian. Sebanyak 1.600 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP disiagakan untuk mengawal jalannya demonstrasi guna memastikan keamanan dan ketertiban.
Selain di Jakarta, aksi serupa juga direncanakan berlangsung di beberapa daerah lain. Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas turut menyuarakan tuntutan yang sama, menekankan bahwa mereka akan terus mengawal kebijakan pemerintah agar lebih berpihak kepada rakyat.
Demonstrasi ini menjadi salah satu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat luas. Mahasiswa menegaskan bahwa aksi mereka akan berlangsung secara damai, tetapi tetap tegas dalam menyampaikan aspirasi.[]
Nur Quratul Nabila A