Makam Siswa SMP Asal Klaten Dibongkar, Polisi Selidiki Dugaan Kematian Akibat Perkelahian

KLATEN — Proses hukum atas kematian F (15), siswa sekolah menengah pertama asal Klaten, Jawa Tengah, terus bergulir. Pada Rabu (28/5/2025), aparat kepolisian bersama tim forensik melakukan pembongkaran makam (ekshumasi) untuk keperluan otopsi guna memastikan penyebab kematian korban.

Ekshumasi dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Klaten dan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. Pembongkaran makam dilaksanakan di dua lokasi pemakaman berbeda, yakni Sasanalaya Pengkol dan Gayamsibathok, keduanya berada di wilayah Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten.

“Karena korban masih anak di bawah umur dan kasusnya menyangkut kekerasan fisik, penanganan perkara ini kami serahkan kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Klaten,” ujar Kapolsek Wedi, AKP Eko Pujianto.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, F sempat terlibat perkelahian dengan teman sekolahnya pada 7 Mei 2025, yang diduga dipicu oleh ejekan usai pertandingan futsal antar pelajar di Kecamatan Baya

t. Meskipun F masih sempat mengikuti kegiatan belajar hingga 10 Mei, ia kemudian mengeluh sakit pada 11 Mei dan meninggal dunia pada 12 Mei setelah dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten.

Tim penggali makam dari Kecamatan Jatinom memulai proses pembongkaran sekitar pukul 08.00 WIB, disusul oleh kedatangan tim forensik setengah jam kemudian untuk langsung melakukan proses otopsi di lokasi.

Kuasa hukum keluarga korban, Ariyanto, menyatakan bahwa pihak keluarga mendukung penuh seluruh proses penyelidikan. Menurutnya, keluarga hanya ingin kebenaran dan keadilan atas kematian anak mereka.

“Keluarga sejak awal menyatakan siap mengikuti seluruh proses hukum. Mereka berharap kematian anak mereka bisa terungkap secara terang benderang,” kata Ariyanto kepada awak media.

Saat ini, hasil otopsi masih ditunggu sebagai dasar untuk menentukan arah penyelidikan selanjutnya, termasuk kemungkinan adanya unsur pidana dalam kematian korban.

Kasus ini menjadi perhatian masyarakat Klaten, terutama karena melibatkan pelajar dan dugaan kekerasan antar anak di bawah umur. Aparat kepolisian menyatakan komitmennya untuk menuntaskan penyelidikan secara transparan dan profesional. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *