Mantan Presiden Brasil Diperiksa Lagi
BRASILIA – Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, kembali menjadi sorotan setelah merusak gelang pemantau elektronik yang dipasang di pergelangan kakinya saat menjalani tahanan rumah. Aksi tersebut dilakukan Bolsonaro dengan menggunakan solder, dan berdalih hanya karena “rasa ingin tahu”. Namun, aparat menilai tindakan itu sebagai upaya melarikan diri.
Dilansir AFP, Minggu (23/11/2025), Bolsonaro ditahan pada Sabtu setelah Mahkamah Agung Brasil menilai dirinya berisiko tinggi kabur dari proses hukum. Ia sebelumnya dijatuhi hukuman 27 tahun penjara atas percobaan menggagalkan pelantikan Luiz Inácio Lula da Silva sebagai Presiden Brasil.
Hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes, menyatakan bahwa penahanan ini bersifat pencegahan sambil menunggu putusan banding terakhir. Dalam video yang dirilis pengadilan, Bolsonaro mengakui telah mencoba menonaktifkan perangkat pemantauan tersebut menggunakan solder. Perangkat itu tampak terbakar dan rusak parah, meskipun masih menempel di pergelangan kakinya.
Bolsonaro (70), yang memimpin Brasil antara 2019 hingga 2022, telah ditempatkan dalam tahanan rumah sejak Agustus lalu di sebuah kondominium mewah di Brasilia. Hakim Moraes merujuk pada rencana acara berjaga di luar kondominium yang digagas putra sulung Bolsonaro, Flavio Bolsonaro, sebagai alasan keamanan yang berpotensi menciptakan kekacauan dan membuka celah pelarian.
Flavio menyerukan para pendukung ayahnya untuk “berjuang demi negara kalian.” Pengadilan menduga kerusakan pada gelang pemantau dilakukan sebagai bagian dari skenario pelarian, yang diperburuk oleh potensi kekacauan di sekitar tempat tinggal Bolsonaro. Moraes memberi tim hukum Bolsonaro waktu 24 jam untuk memberi penjelasan.
Dalam siaran video langsung, Flavio menyampaikan,”Saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam Kepolisian Federal sekarang. Jika terjadi sesuatu pada ayah saya, Alexandre de Moraes, jika ayah saya meninggal di sana, itu salah kalian.” Ia juga mengatakan bahwa tindakannya mungkin disebabkan oleh “tindakan putus asa” atau karena “malu” memakai perangkat tersebut di hadapan kerabat yang berkunjung.
Hakim Moraes turut menyoroti lokasi rumah Bolsonaro yang dekat dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat, yang berpotensi dimanfaatkan untuk mencari suaka politik. Bolsonaro, mantan kapten angkatan darat dan dikenal sebagai sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, bahkan disebut Trump sebagai korban “perburuan penyihir.” Trump menilai, “Itu sangat disayangkan,” terkait situasi terbaru Bolsonaro.
Saat ini, Bolsonaro tengah dipindahkan ke kompleks kepolisian federal di Brasilia untuk pemeriksaan medis sebelum ditahan lebih lanjut. Rekaman video lain memperlihatkan ruangan kecil tempat dia akan ditempatkan sementara, lengkap dengan televisi, AC, dan kulkas mini.
Reaksi publik terbelah. Sekelompok perempuan merayakan penahanan Bolsonaro dengan membuka sebotol anggur bersoda di luar markas polisi. Namun, para pendukung tetap mengibarkan bendera hijau dan kuning sambil menggelar aksi solidaritas. []
Siti Sholehah.
