Manuver Bus Nyaris Picu Kecelakaan
JAKARTA – Sebuah video yang menunjukkan manuver berbahaya sebuah bus di ruas Tol Trans Jawa tengah menarik perhatian publik. Rekaman tersebut menyebar cepat di berbagai platform media sosial dan memicu kekhawatiran pengguna jalan. Menyusul viralnya video itu, pihak perusahaan otobus (PO) Rosalia Indah—yang diduga menjadi operator bus dalam tayangan tersebut—menyampaikan tanggapan resmi.
Dalam video yang beredar, bus tampak melaju dengan kecepatan tinggi di bahu jalan. Penggunaan bahu jalan untuk menyalip setidaknya tiga kendaraan itu dianggap membahayakan, apalagi mengingat aturan lalu lintas melarang penggunaan bahu jalan kecuali untuk keadaan darurat. Setelah menyalip, bus tersebut kembali berpindah ke lajur kanan untuk menghindari truk yang melaju lebih lambat. Namun, perpindahan tiga jalur yang dilakukan dalam waktu singkat membuat situasi semakin riskan.
Pada saat manuver itu terjadi, sebuah mobil pribadi yang sedang melaju cepat di lajur kanan sudah berada sangat dekat dengan bus. Dalam rekaman, terdengar klakson mobil tersebut dibunyikan keras sebagai tanda peringatan. Bus baru menyalakan lampu sein setelah klakson dibunyikan, menggambarkan bahwa pengemudi bus tidak memberi tanda sejak awal sebelum berpindah jalur. Momen ini membuat jarak antara bus dan mobil pribadi menjadi sangat tipis sehingga hampir menyebabkan kecelakaan.
Video berlanjut ke sebuah rest area Km 275 A, tempat kedua pengemudi—bus dan mobil—akhirnya berhenti. Di lokasi itu terjadi perdebatan panas. Sopir bus tampak berbicara dengan nada tinggi saat menanggapi protes dari pengemudi mobil terkait manuver berbahaya yang baru saja terjadi. Beberapa petugas keamanan rest area terlihat mencoba menengahi ketegangan agar tidak semakin memanas.
Sebagai respons atas viralnya rekaman tersebut, pihak PO Rosalia Indah memberikan pernyataan resmi. Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, sekaligus menegaskan bahwa mereka tengah menindaklanjuti insiden ini secara internal.
“Terkait dengan kasus yang saat ini sedang viral di media sosial, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” kata pihak Rosalia Indah, Kamis (11/12/2025).
Pihak perusahaan juga menekankan bahwa informasi yang diterima dari masyarakat akan digunakan sebagai masukan dalam proses evaluasi dan peningkatan pelayanan. Mereka menegaskan bahwa laporan dari insiden itu sudah diteruskan kepada tim internal untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kejadian tersebut.
“Kami memahami kekhawatiran dan ketidakpuasan yang dirasakan. Perlu kami informasikan bahwa laporan tersebut sudah kami teruskan dan follow up ke tim taktis kami di lapangan untuk dilakukan investigasi lebih lanjut agar dapat dipastikan fakta yang terjadi serta langkah korektif yang diperlukan,” ujarnya.
Insiden ini sekali lagi membuka diskusi publik mengenai pentingnya keselamatan berkendara, terutama bagi angkutan umum yang membawa banyak penumpang. Video tersebut juga memunculkan pertanyaan lebih luas mengenai pengawasan terhadap sopir bus serta standar keselamatan yang diterapkan perusahaan otobus di jalur antarkota. Kejadian ini diharapkan mendorong perusahaan transportasi untuk memperketat pengawasan terhadap perilaku sopir, termasuk memberikan pelatihan ulang jika diperlukan. []
Siti Sholehah.
