Masjid Baru di Swedia Terbakar, Diduga Dibakar Sengaja

STOCKHOLM – Kepolisian Swedia tengah menyelidiki insiden kebakaran yang melanda sebuah masjid baru di kota Lulea, wilayah utara negara itu. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (16/10/2025) malam tersebut memunculkan dugaan kuat adanya unsur kejahatan kebencian atau hate crime.

Menurut keterangan resmi yang disampaikan pada Jumat (17/10/2025), polisi mengindikasikan bahwa kebakaran kemungkinan besar merupakan tindakan pembakaran yang disengaja. “Bangunan itu tidak sepenuhnya terbakar habis, tetapi mengalami kerusakan akibat api,” ujar petugas polisi Casey Causevic kepada penyiar nasional SVT, dikutip dari Anadolu, Sabtu (18/10/2025).

Ia menambahkan bahwa pihak berwenang masih melakukan penyelidikan mendalam di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti-bukti teknis. “Kami menduga api sengaja dinyalakan dan sedang menyelidikinya sebagai pembakaran yang disengaja (arson), tetapi saat ini belum ada tersangka,” kata Causevic.

Beruntung, tidak ada korban luka dalam peristiwa tersebut. Polisi telah menutup seluruh area di sekitar masjid guna memastikan proses investigasi berjalan tanpa gangguan.

Insiden ini sontak mengundang keprihatinan dari masyarakat Muslim di kawasan itu. Pihak pengelola masjid, Norrbottens Islamiska Center (NIC), menyatakan kesedihan mendalam atas terbakarnya rumah ibadah yang baru saja selesai dibangun itu.

“Kami terbangun hari ini karena peristiwa tragis dan serangan memalukan yang menunjukkan kebencian dan kejahatan yang diarahkan ke masjid kami di Lulea,” tulis NIC melalui laman resmi Facebook mereka.

Meski merasa terpukul, pihak pengurus tetap bersyukur tidak ada korban jiwa. “Kami bersyukur tidak ada yang terluka, tetapi kerusakan pada bangunan terlihat jelas,” lanjut pernyataan tersebut.

Kebakaran ini menambah daftar panjang kasus serangan terhadap rumah ibadah umat Islam di Eropa yang diduga bermotif intoleransi dan diskriminasi. Beberapa tahun terakhir, laporan mengenai tindakan serupa meningkat seiring dengan maraknya narasi anti-imigran di sejumlah negara Eropa, termasuk Swedia.

Pemerintah Swedia sebelumnya telah berjanji memperkuat langkah perlindungan terhadap komunitas minoritas dan fasilitas keagamaan setelah beberapa kasus serupa mencuat. Namun, insiden terbaru ini kembali menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi intoleransi di negara yang dikenal menjunjung nilai kebebasan dan kesetaraan tersebut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *