Mayat Ditemukan Membusuk di Plafon Pabrik Obat Pulogadung, Diduga Tersengat Listrik

JAKARTA – Penemuan jasad dalam kondisi membusuk di plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa malam (29/7/2025) menggemparkan warga sekitar dan memicu penyelidikan intensif oleh aparat gabungan.

Lokasi penemuan yang berada di atas langit-langit membuat proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan.

Insiden ini berawal dari laporan masyarakat yang mencium bau busuk menyengat di area pabrik farmasi yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Nomor 2, Kayu Putih, Pulogadung.

Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur yang langsung berkoordinasi dengan tim Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Jakarta Timur.

Petugas Rescue Gulkarmat Pulogadung, Yusuf Fajar Monas, menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung sangat sulit.

Lokasi jenazah yang sempit serta kondisi tubuh yang sudah membusuk menjadi hambatan serius dalam upaya penyelamatan.

“Jenazah sempat melekat pada bagian besi dan struktur plafon karena kondisinya yang membusuk. Ini yang membuat evakuasi sangat menantang,” ujar Yusuf.

Tim penyelamat yang terdiri dari satu unit pemadam kebakaran dan empat personel memulai evakuasi pada pukul 20.21 WIB dan baru berhasil menyelesaikan proses tersebut pada pukul 21.27 WIB.

Dugaan sementara mengarah pada kematian akibat sengatan listrik. Posisi tubuh yang menempel pada bagian logam yang teraliri listrik memperkuat kemungkinan itu.

“Kemungkinan korban tersengat listrik, karena tubuhnya melekat pada bagian yang teraliri listrik,” tambah Yusuf.

Namun demikian, penyebab pasti masih menunggu hasil penyelidikan dan autopsi dari pihak kepolisian. Hingga kini, identitas korban belum terungkap.

Polisi masih menyelidiki apakah korban memiliki kaitan dengan pabrik atau merupakan pihak luar yang masuk ke area terbatas tersebut.

Pihak kepolisian tengah memeriksa dokumen internal pabrik serta rekaman kamera pengawas (CCTV) guna mengungkap siapa korban sebenarnya dan bagaimana ia bisa sampai ke lokasi yang berbahaya tersebut.

Dalam waktu dekat, otopsi di rumah sakit akan dilakukan sebagai bagian dari proses identifikasi dan penyidikan lebih lanjut.

Kasus ini menyoroti kembali pentingnya prosedur keselamatan di lingkungan kerja, termasuk sistem keamanan internal dan akses terbatas di area berisiko tinggi seperti plafon dan ruang instalasi listrik.

Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan turut menindaklanjuti kasus ini, termasuk mengevaluasi standar keselamatan pabrik-pabrik yang beroperasi di Jakarta Timur. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *