Mayat Membusuk Ditemukan di Kawasan TNGC Kuningan

KUNINGAN – Penemuan mayat pria tanpa identitas di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menimbulkan tanda tanya besar. Jenazah ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di area puncak Linggajati, sekitar 200 meter dari kawah gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut.

Kabar penemuan mayat itu bermula ketika tim patroli TNGC melakukan kegiatan rutin di kawasan hutan pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Saat menyusuri jalur di sekitar puncak, petugas tiba-tiba melihat sosok pria yang tergeletak tak bernyawa di antara semak. Setelah didekati, diketahui bahwa tubuh korban sudah dalam kondisi membusuk dan tidak ditemukan tanda pengenal apa pun.

“Jadi ada teman-teman TNGC lagi patroli. Nah, kebetulan di lokasi yang mau dilakukan patroli itu ditemukan mayat. Pas ditemukan tidak ada identitas. Ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB. Posisi mayat itu 200 meter dari puncak kawah,” kata Humas TNGC, Ady Sularso, dikutip dari detikJabar, Rabu (29/10/2025).

Dari hasil pengamatan awal, korban ditemukan mengenakan celana pendek, jas warna biru, serta membawa sarung dan kabel terminal. Petugas menduga pria tersebut sudah meninggal lebih dari seminggu sebelum ditemukan, mengingat kondisi jasad yang sudah mengeluarkan bau menyengat dan dipenuhi belatung.

“Kondisinya memprihatinkan. Sudah busuk dan ada belatung dan lain sebagainya. Kita belum bisa tahu (identitasnya), karena masih menghimpun data baik dari laporan aduan maupun data pendaki,” jelas Ady.

Saat ini, pihak TNGC telah berkoordinasi dengan Polres dan Polsek setempat untuk melakukan langkah lanjutan. Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap identitas korban, termasuk kemungkinan apakah pria tersebut merupakan pendaki, warga sekitar, atau pihak lain yang tersesat di kawasan hutan Gunung Ciremai.

Ady menambahkan, kawasan puncak Ciremai memang memiliki medan yang cukup ekstrem dan berisiko bagi pendaki yang tidak berpengalaman. Cuaca dingin dan minimnya sumber air juga dapat memperburuk kondisi seseorang yang tersesat atau kelelahan di jalur pendakian.

“Masih dikoordinasikan dengan stakeholder dari Polres dan Polsek untuk menentukan langkah yang akan diambil,” tambahnya.

Pihak berwenang kini tengah menunggu hasil pemeriksaan forensik guna memastikan penyebab kematian korban. Hingga saat ini, kawasan tempat penemuan mayat telah dipasangi garis polisi untuk keperluan olah tempat kejadian perkara (TKP). []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *