Media Sosial Cermin Diri, Dispora Minta Pemuda Lebih Bijak

ADVERTORIAL – Peran media sosial dalam membentuk citra diri generasi muda saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) melalui Bidang Pengembangan Pemuda memberikan perhatian serius terhadap pentingnya menjaga rekam jejak digital. Rusmulyadi, Analis Kebijakan Ahli Muda di bidang tersebut, menegaskan bahwa penggunaan media sosial harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan dampaknya terhadap masa depan pemuda. “Jangan pernah meninggalkan jejak digital yang jelek, bermedia sosial itu yang baik saja,” ujar Rusmulyadi ketika ditemui di Gedung Kadrie Oening Tower, Senin (21/07/2025) siang.

Ia menjelaskan bahwa setiap aktivitas digital yang dilakukan seseorang akan terekam dan bisa menjadi bahan pertimbangan yang membentuk citra diri, baik di lingkungan kerja, organisasi, maupun masyarakat luas. “Ketika kamu mengetik sesuatu dan itu menjadi jejak digitalmu, maka itu akan menjadi ancaman di masa yang akan datang kalau itu nggak bagus,” jelasnya.

Rusmulyadi mengingatkan para pemuda agar tidak menganggap sepele konten yang mereka unggah ke media sosial. Meskipun dilakukan di akun pribadi, informasi tersebut tetap bisa diakses publik, bahkan oleh pihak yang sama sekali tidak dikenal. “Makanya ketika menulis sesuatu, menulis apapun di media sosial terutama pribadi di media sosial pribadi ingat siapapun bisa membaca komentarmu,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa membangun personal branding yang kuat tidak hanya dilakukan melalui penampilan atau perbuatan, tetapi juga melalui jejak digital yang ditinggalkan. Media sosial, menurutnya, telah menjadi sarana utama untuk menilai karakter seseorang. “Sampaikan saja yang baik, karena personal branding itu orang melihat, ini anak baik, ini pemuda yang baik, ini pemuda ini punya tulisan yang bagus, tetapi kalau tulisan yang jelek orang akan menilai ini anak suka mencaci, ini nggak suka dengan orang lain,” katanya.

Dalam pandangannya, pemuda yang aktif di media sosial harus mulai memanfaatkan platform tersebut untuk membangun citra diri yang positif. Ia menilai bahwa unggahan yang positif dapat menjadi pintu pembuka bagi berbagai peluang, termasuk dalam dunia kerja dan wirausaha. “Personal branding itu mulai dari media sosial dulu, media sosialmu seperti apa, sekarang kalau media sosialmu kamu isinya mencaci aja atau jadi tempat curhat orang pasti menilai kamu pemuda yang pesimis apa pemuda yang optimis,” ujar Rusmulyadi.

Rusmulyadi menegaskan bahwa media sosial merupakan cerminan kepribadian di ruang publik. Apa yang dibagikan hari ini dapat menjadi penilaian di masa depan oleh siapa pun yang mengaksesnya. Oleh sebab itu, ia mendorong pemuda di Kalimantan Timur untuk lebih selektif dalam berbagi informasi dan lebih cermat dalam berkomunikasi di dunia maya. Menurutnya, reputasi digital adalah aset penting yang akan ikut menentukan arah masa depan.

Bagi pemuda yang bercita-cita meraih sukses di dunia kerja, organisasi, maupun usaha mandiri, Rusmulyadi mengingatkan bahwa membangun citra diri yang baik harus dimulai sejak dini. Media sosial yang dikelola dengan baik dapat mencerminkan karakter yang matang, kredibel, dan layak dipercaya.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *