Mendikdasmen Dorong Kolaborasi LKP dan Dunia Industri untuk Tingkatkan Kompetensi Lulusan

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Bukan hanya dalam memperkuat pendidikan non formal, tapi juga dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing.

Dalam diskusi bersama Lembaga Penyelenggara Kursus dan Pelatihan, Mu’ti menyebut, apa yang diselenggarakan oleh masyarakat biasanya cukup berdampak pada keterampilan anak-anak. Termasuk LKP dalam menyelenggarakan kursus yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Kursus ini berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan resminya, Kamis (12/12/2024).

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara penyelenggara pendidikan seperti LPK ini dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan pemerintah.

Kerja sama ini berfungsi tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan non formal, tetapi juga memastikan inklusivitas dan pemerataan layanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

“Melalui kolaborasi, kita dapat menjawab tantangan yang dihadapi pendidikan non formal, termasuk permasalahan anak usia sekolah yang tidak bersekolah (ATS),” katanya.

Selain itu, kemitraan ini, imbuh dia, memungkinkan pengambilan kebijakan yang lebih komprehensif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Selain itu, dia menilai, kemitraan satuan pendidikan dengan LPK bisa jadi salah satu strategi untuk memperkuat kompetensi siswa. Misalnya, kemitraan LKP dengan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Skema baru tersebut mampu memfasilitasi lulusan SMK agar tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga kepemilikan sertifikasi kompetensi yang dibina di LKP. Dengan begitu, diharapkan dapat mendorong keterserapan lulusan di dunia kerja.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin turut mengamini. Pihaknya menyambut baik kemitraan dengan LKP tak hanya dalam menyelenggarakan pendidikan di tengah-tengah masyarakat tapi juga peningkatan kualitas pendidikan.

“LKP berperan penting dalam membangun SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Untuk itu, LKP perlu memperkokoh kemitraan dan meningkatkan cakupan nya,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi, Nahdiana menambahkan, saat ini, 60 persen para peserta kursus pada umumnya adalah lulusan SMA dan SMK. Hal ini pun turut mendukung peningkatan kompetensi lulusan pendidikan formal sehingga lebih siap kerja maupun berwirausaha.

Cerita keberhasilan LKP ini diungkap oleh pemimpin LKP Salon Christie Mery R. Ch. Mesah. Ia mengungkapkan, sejak ada LKP bidang salon dan kecantikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), anak-anak tidak perlu lagi belajar ke Surabaya atau Jakarta. Mereka pun bisa lebih menghemat biaya.

“Setiap tahun kami menghasilkan 100 orang lulusan bidang salon kecantikan sesuai dengan hasil uji kompetensi. Dari situ, mereka banyak yang membuka salon dan bekerja di Timor Leste, bahkan dari Timor Leste ada yang mengambil kursus di NTT,” pungkasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *