Mendorong Transformasi Posyandu, DPMD Kukar Gelar Rapat Strategis untuk Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat

KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan berbasis komunitas, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar rapat persiapan pendampingan pembentukan Tim Penggerak (TP) Posyandu Enam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Bertempat di ruang rapat Kadis PMD Kukar, pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam mengoptimalkan peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, Jumat (13/06/2025).

Rapat ini dipimpin oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, S.Sos., M.Si, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) DPMD Kukar Hj. Anita Hefiana, S.Sos., M.Si selaku PPTK, staf bidang terkait, Gugus Tugas Pendamping Desa Kukar Idaman (GTPDKI), serta Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Pendekar Idaman.

Dalam sambutannya, Asmi Riyandi Elvandar menekankan bahwa penguatan Posyandu tidak hanya bergantung pada aspek teknis, tetapi juga pada kesiapan menghadapi era digital. “Hari ini kita berkumpul dengan satu tujuan penting, yaitu membahas lebih dalam terkait pembuatan teknis dan perkembangan Posyandu serta bagaimana kita dapat lebih meningkatkan efektivitas koordinasi, terutama dalam era digital yang semakin memudahkan akses dan transparansi,” ujarnya.

Peraturan terbaru, yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2024, memberikan peluang bagi Posyandu untuk memperoleh akreditasi yang lebih baik. Ini menjadi momentum penting bagi daerah untuk memperkuat kesejahteraan berbasis komunitas dengan model Posyandu yang lebih profesional dan terstruktur.

Selain membahas regulasi, rapat ini juga menggarisbawahi tantangan koordinasi dalam pelaksanaan tugas, termasuk pemanfaatan teknologi agar sistem tetap berjalan optimal, meskipun pemimpin tidak berada di tempat. Sinergi digital menjadi kunci dalam memastikan pengelolaan data dan komunikasi antar-pemangku kepentingan berjalan lancar, tanpa kendala administrasi yang menghambat proses pelayanan.

Asmi juga menyoroti peran kearifan lokal dalam membentuk Posyandu yang lebih adaptif dan inklusif. “Kita perlu memastikan bahwa Posyandu tidak hanya berfungsi sebagai layanan kesehatan, tetapi juga sebagai wadah pemberdayaan komunitas yang selaras dengan kebutuhan masyarakat setempat,” tambahnya.

Rapat ini ditutup dengan sesi diskusi mengenai penyusunan tim pendamping pembentukan TP. Posyandu serta pemetaan langkah strategis yang akan diterapkan ke depan. Harapannya, Posyandu di Kukar tidak hanya berkembang dalam hal teknis dan regulasi, tetapi juga mampu menghadirkan layanan kesehatan yang lebih berkualitas, berbasis teknologi, dan berorientasi pada kesejahteraan jangka panjang masyarakat.

Dengan pertemuan ini, DPMD Kukar menunjukkan komitmennya dalam menciptakan model layanan kesehatan komunitas yang lebih kuat, efektif, dan berkelanjutan, membawa Posyandu ke level yang lebih tinggi dalam memberikan manfaat bagi masyarakat. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *