Menjaga Hutan, Menggerakkan Usaha “DPMD Kukar Dampingi UMKM di Desa Sepatin
KUTAI KARTANEGARA – Ketika hutan mangrove bukan hanya benteng alam, tetapi juga fondasi ekonomi desa, maka pelestariannya menjadi tugas bersama. Itulah semangat yang diusung Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam pendampingan komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Jumat (13/06/2025).
Program ini digagas tak sekadar untuk menguatkan ekonomi lokal, tetapi juga untuk membangun kesadaran bahwa kelestarian alam adalah bagian dari strategi bisnis. Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kukar, Ahmad Irji’i, SE., M.Si, menjadi narasumber langsung pada pelatihan bagi kelompok perempuan pelaku usaha desa. Fokusnya, menjadikan UMKM sebagai penjaga lingkungan, bukan justru ancamannya.
“Perempuan pelaku usaha di desa pesisir seperti Sepatin sangat bergantung pada laut dan hutan bakau. Maka jika ekosistem itu rusak, bukan hanya alam yang menderita, tapi juga dapur rumah tangga,” terang Ahmad Irji.
Salah satu contohnya adalah produksi kerupuk udang, yang sangat sensitif terhadap keberadaan habitat udang di kawasan pantai.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program internasional Nature-Based Solutions for Climate Smart Livelihoods in Mangrove Landscapes (NASCLIM) yang dijalankan oleh GGGI dan Wetlands International. Dengan pendekatan berbasis ekosistem, program ini ingin menunjukkan bahwa menjaga alam bukanlah beban, melainkan peluang bisnis berkelanjutan.
Selain Sepatin, program serupa akan berlangsung di Desa Muara Pantuan, yang juga memiliki kekayaan biodiversitas mangrove. Dari kedua desa, sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan ini, dengan harapan mereka bisa menjadi pionir ekonomi hijau di komunitasnya masing-masing.
“Ini bukan pelatihan biasa. Ini adalah investasi sosial, ekologi, dan ekonomi jangka panjang untuk masa depan desa pesisir,” tutup Ahmad Irji dengan optimis.
Dengan langkah-langkah seperti ini, Kutai Kartanegara menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat desa bisa sejalan dengan menjaga bumi. Sebab di era krisis iklim, bisnis yang paling bertahan adalah yang paling peduli pada alam. []
Redaksi10