Menteri PU Pastikan Rehabilitasi Banjir Bandang Nagekeo Dipercepat

NAGEKEO – Bencana banjir bandang yang menerjang Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (19/09/2025), mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, turun langsung ke lokasi terdampak untuk memastikan langkah penanganan infrastruktur segera dijalankan.
Dalam kunjungannya, Dody hadir bersama Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, serta Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi, Nelwan Harahap. Kehadiran rombongan menteri ini disambut Bupati Nagekeo Simplisius Donatus, Wakil Bupati Gonzalo Gratianus Muga Sada, serta para kepala daerah tetangga seperti Bupati Ngada, Raymundus Bena, dan Bupati Ende, Yosef Badeoda. Tidak hanya itu, jajaran Forkopimda pun ikut mendampingi.
Menteri Dody menegaskan bahwa kerusakan parah yang terjadi akibat banjir tidak bisa ditangani secara biasa, melainkan harus dengan percepatan.
“Ini longsoran material dari gunung (Ebulobo) yang sudah tertumpuk sekian lama di sana. Akibat hujan (lebat) dua hari berturut-turut, material yang tertimbun di sana turun ke bawah,” ungkapnya ketika meninjau titik utama bencana di Desa Sawu.
Sejumlah fasilitas publik seperti jalan raya dan jembatan diketahui rusak berat, bahkan ada yang hancur total. Dody menyampaikan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum segera menyiapkan langkah rehabilitasi, termasuk pemasangan jembatan darurat untuk memulihkan akses transportasi warga. Menurutnya, percepatan perbaikan menjadi kunci agar mobilitas masyarakat dan roda perekonomian tidak lumpuh terlalu lama.
Selain menyoroti kerusakan infrastruktur, Menteri PU juga menegaskan pentingnya penanganan bencana berbasis mitigasi. Ia menyebut salah satu opsi ke depan adalah pembangunan infrastruktur pengendali banjir di kawasan hulu, sehingga peristiwa serupa bisa diminimalkan.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan apresiasi atas respon cepat pemerintah pusat. Ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten menjadi fondasi utama dalam upaya pemulihan pascabencana.
“Sejak awal kami sudah bergerak bersama seluruh jajaran Forkopimda dan kini diperkuat dengan dukungan langsung dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas saat menyambut kedatangan rombongan menteri. Warga berharap kehadiran pejabat pusat ini bukan sekadar simbolis, melainkan benar-benar berdampak nyata pada pemulihan kehidupan mereka pasca bencana. Banyak warga yang kehilangan akses jalan, fasilitas umum, bahkan sebagian harus mengungsi akibat rumahnya terendam lumpur.
Kehadiran pejabat pusat di tengah masyarakat terdampak tidak hanya memberikan harapan, tetapi juga menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk mendampingi rakyat di saat krisis. Kini, masyarakat menunggu realisasi janji percepatan rehabilitasi agar mereka bisa segera bangkit dari keterpurukan akibat banjir bandang yang memorak-porandakan wilayah Mauponggo. []
Diyan Febriana Citra.