Mertua di Gowa Bacok Menantu Saat Pesta Miras
GOWA — Suasana pesta minuman keras di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berubah menjadi tragedi berdarah. Seorang pria bernama Baso Bado (45) tega membacok menantunya sendiri, Rustam (40), menggunakan sebilah golok hingga korban mengalami luka terbuka di bagian leher.
Kapolres Gowa AKBP Aldy Sulaiman membenarkan kejadian tersebut. “Pelakunya mertua dari korban, pelaku membacok menantunya sendiri dengan sebilah golok,” ungkapnya, Jumat (07/11/2025).
Peristiwa yang terjadi pada Senin (3/11) malam itu berawal saat keduanya menggelar pesta minuman tradisional jenis ballo bersama warga sekitar. Namun, suasana yang semula akrab berubah menjadi pertengkaran setelah keduanya terlibat selisih paham dalam kondisi mabuk.
“Korban menderita luka terbuka pada leher dan kondisi masih hidup dan bisa diselamatkan,” jelas Aldy. Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Menurut hasil pemeriksaan awal, insiden tersebut murni dipicu oleh pengaruh alkohol. Kapolres menegaskan, “Dari pemeriksaan kami sementara, pelaku dan korban sama-sama sedang mengonsumsi minuman keras jenis minuman tradisional, ballo. Kemudian terjadi selisih paham di sana kemudian pelaku membacok korban dengan sebilah golok.”
Pelaku sempat melarikan diri ke wilayah Malakaji, Kecamatan Tompobulu, setelah kejadian. Namun, upaya pelarian itu tak berlangsung lama. Tim Reskrim Polres Gowa berhasil menangkap Baso tanpa perlawanan di tempat persembunyiannya.
Kini, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Ia dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan Berat, dengan ancaman hukuman maksimal 8 tahun penjara.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat Gowa. Warga menyesalkan peristiwa tersebut karena baik pelaku maupun korban masih memiliki hubungan keluarga yang dekat. Banyak yang menilai bahwa peredaran dan konsumsi minuman keras tradisional kerap menjadi pemicu utama pertikaian antarwarga.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak menjadikan alkohol sebagai pelarian dari masalah ataupun bentuk hiburan yang berlebihan. “Kami mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dan menghindari minuman keras, terutama saat berinteraksi dalam lingkungan keluarga. Hal sekecil apa pun dapat berujung fatal jika dilakukan dalam kondisi mabuk,” tegas Kapolres Aldy.
Kini Rustam masih menjalani perawatan medis akibat luka serius di bagian leher, sementara keluarga besar kedua belah pihak diminta menjaga situasi agar tidak terjadi aksi balas dendam.
Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa emosi yang dipicu oleh alkohol dapat menghancurkan keharmonisan keluarga dalam sekejap. []
Siti Sholehah.
