Militer AS Tanggap Cepat Tangani Paket Mencurigakan di Maryland
WASHINGTON DC — Situasi darurat terjadi di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, Amerika Serikat (AS), setelah sebuah paket mencurigakan memicu kepanikan dan menyebabkan sejumlah orang jatuh sakit. Insiden ini memaksa militer mengevakuasi sebagian area dan mengerahkan tim tanggap darurat untuk memastikan keamanan pangkalan.
Kabar mengenai paket misterius tersebut dilaporkan oleh CNN dan Reuters, Jumat (07/11/2025). Pangkalan yang menjadi markas Angkatan Udara AS itu langsung dikunci sebagian areanya setelah seseorang membuka bungkusan yang kemudian menimbulkan reaksi fisik terhadap beberapa individu di lokasi.
Pihak pangkalan dalam pernyataannya menyebutkan bahwa sejumlah orang yang berada di dalam gedung saat kejadian mengalami gejala sakit mendadak. Mereka segera dilarikan ke Malcolm Grove Medical Center, rumah sakit militer yang berada di kompleks yang sama.
“Sebagai tindakan pencegahan, gedung dan bangunan penghubungnya dievakuasi, serta garis polisi dipasang di sekitar area tersebut,” demikian bunyi keterangan resmi Pangkalan Gabungan Andrews.
Pihak militer menegaskan bahwa penanganan dilakukan secara cepat oleh tim darurat. Setelah lokasi dikosongkan, petugas tanggap HAZMAT (Hazardous Materials) segera melakukan pengujian terhadap isi paket tersebut.
Menurut dua sumber yang mengetahui jalannya penyelidikan, paket itu berisi bubuk putih yang belum dapat diidentifikasi. Meskipun begitu, hasil uji awal oleh tim HAZMAT tidak menunjukkan adanya bahan berbahaya seperti racun atau agen kimia mematikan.
“Petugas tanggap darurat memastikan tidak ada ancaman langsung, dan penyelidikan kini ditangani oleh Kantor Investigasi Khusus,” tulis pernyataan pihak pangkalan.
Belum diketahui secara pasti siapa pengirim paket dan siapa penerimanya. Baik Departemen Pertahanan AS (Pentagon) maupun Pangkalan Gabungan Andrews belum memberikan komentar lebih lanjut terkait motif di balik pengiriman paket tersebut.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus keamanan yang melibatkan fasilitas militer di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Pengiriman paket misterius dengan bahan mencurigakan telah berulang kali menimbulkan kekhawatiran terkait potensi ancaman bioterorisme.
Meskipun hasil uji awal menyatakan tidak berbahaya, pihak militer tetap memperlakukan kasus ini sebagai insiden serius. Area sekitar gedung yang terdampak masih disterilkan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Langkah cepat aparat dan koordinasi lintas lembaga menunjukkan kesiapan militer AS dalam menghadapi situasi darurat, terutama di lokasi strategis seperti Pangkalan Gabungan Andrews yang juga menjadi tempat penyimpanan pesawat kepresidenan Air Force One. []
Siti Sholehah.
