Minibus Terguling di Tanjakan Giribangun Karanganyar, Satu Tewas dan Tujuh Luka Berat

KARANGANYAR – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di tanjakan Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Senin malam (2/6/2025).

Sebuah minibus bernomor polisi AD 7266 AF yang mengangkut 28 penumpang terguling setelah diduga gagal menanjak dan meluncur mundur.

Kejadian tragis itu menewaskan satu orang di tempat kejadian perkara (TKP), sementara tujuh orang lainnya mengalami luka berat, termasuk patah tulang.

Para korban luka kini tengah dirawat intensif di RSUD Karanganyar dan RSUD Dr. Moewardi (RSDM) Solo.

Bupati Karanganyar Rober Christanto yang langsung meninjau kondisi korban di RSUD Karanganyar menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa tersebut.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban luka.

“Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan tujuh orang masih menjalani perawatan di RSUD Karanganyar dan RSDM Solo karena mengalami luka berat. Ada yang patah tulang. Semua akan kami tanggung untuk pengobatannya,” ujar Rober, Senin malam.

Selain bantuan pengobatan, Pemkab Karanganyar juga akan mengevaluasi jalur-jalur rawan kecelakaan, khususnya di wilayah pegunungan seperti Giribangun.

Rober menyatakan akan menambah rambu-rambu peringatan dan memperkuat koordinasi antarinstansi guna meningkatkan keselamatan berkendara.

“Kami akan evaluasi dan antisipasi di jalur rawan seperti Giribangun. Keselamatan warga menjadi prioritas kami,” tegasnya.

Ketua RW setempat, Sumarno Pranoto, mengungkapkan bahwa para penumpang minibus merupakan warga satu kampung yang baru saja menjenguk salah satu warga mereka yang tengah dirawat di Puskesmas Karangpandan.

Minibus yang digunakan merupakan kendaraan milik salah satu tetangga mereka dan kerap disewa untuk keperluan rombongan warga.

“Waktu itu warga kami hendak pulang ke rumah masing-masing. Namun saat melintas di tanjakan Giribangun, kendaraan diduga tak kuat menanjak dan meluncur mundur sebelum akhirnya terguling,” jelas Sumarno.

Ia menambahkan bahwa jalur tersebut memang sudah biasa dilalui oleh kendaraan serupa. Minibus yang digunakan juga sering digunakan untuk keperluan warga tanpa pernah mengalami insiden sebelumnya.

Petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi kendaraan dan sopir.

Belum ada keterangan resmi apakah faktor teknis seperti rem atau beban muatan berlebih turut menjadi penyebab kecelakaan.

Hingga saat ini, pihak berwenang juga tengah mendata seluruh korban untuk memastikan pendampingan yang tepat, baik medis maupun psikologis, kepada para penyintas dan keluarga korban. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *